In-depth

Meramal Kapan Tunggal Putra Indonesia Akhiri Kutukan Buruk Kejuaraan Dunia Bulutangkis

Rabu, 23 Agustus 2023 18:05 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© PBSI
Mari meramal kapan sektor tunggal putra Indonesia bisa mengakhiri kutukan buruk BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Copyright: © PBSI
Mari meramal kapan sektor tunggal putra Indonesia bisa mengakhiri kutukan buruk BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

INDOSPORT.COM – Mari meramal kapan sektor tunggal putra Indonesia bisa mengakhiri kutukan buruk BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Saat ini performa tunggal putra Indonesia memang tengah menjadi buah bibir di kalangan publik lantaran performa jeblok para atletnya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.

Ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 sendiri berlangsung di Royal Arena, Copenhagen, Denmark, pada 21 sampai 27 Agustus.

Mengirim Chico Aura Dwi Wardoyo dan Jonatan Christie, pada nyatanya mereka tidak bisa melangkah jauh alih-alih juara.

Chico Aura Dwi Wardoyo harus terdepak di babak 32 besar oleh wakil India, Prannoy H.S, dua gim langsung dengan skor 9-21 dan 14-21.

Lebih apes lagi Jonatan Christie. Berstatus unggulan kelima, Jonatan Christie langsung angkat koper di babak 64 besar usai dikalahkan wakil Malaysia, Lee Zii Jia, dengan skor akhir 13-21 dan 15-21.

Harus diakui jika tanpa Anthony Sinisuka Ginting di Kejuaraan Dunia 2023, kekuatan sektor tunggal putra Indonesia sangat terasa berkurang.

Anthony Ginting sendiri memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 lantaran masih dalam suasana berkabung karena meninggalnya sang ibunda, Lucia Sriati.

Di musim 2023, jika mau membandingkan performa antar sesama atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting bisa dibilang yang teratas.

Tahun ini, tercatat Anthony Ginting sudah mengantongi gelar juara di Singapore Open dan Badminton Asia Championships.  Dia juga meraih predikat runner-up Indonesia Open.

Sementara Jonatan Christie baru menggenggam juara di Indonesia Masters 2023, serta Chico Aura Dwi Wardoyo juga baru sekali saja di Taipei Open.

Namun yang perlu jadi perhatian, sejatinya performa tiga tunggal putra utama Indonesia memang menyisakan pekerjaan rumah cukup besar yakni soal ‘konsistensi.’

Mereka bisa menang mengejutkan melawan pemain hebat manapun, namun juga bisa dikalahkan oleh pemain non-unggulan secara tak terduga.

Jadi sebenarnya rapor buruk tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 memang kenyataan yang harus diterima.

Meskipun hasil ini juga sekaligus memperpanjang kutukan buruk tunggal putra di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang sudah terlalu lama puasa medali.