x

Kiprah Indonesia di Malaysia Open: Tunggal Putra-Putri Belum ‘Pecah Telur’ 20 Tahun Lebih

Kamis, 22 Desember 2022 17:35 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
Kevin Sanjaya/Marcus Gideon sukses meraih gelar juara ganda putra Malaysia Open Super Series Premier 2017 sekaligus mengukir hattrick juara Super Series beruntun di tahun 2017.

INDOSPORT.COM – Indonesia pernah mengantarkan sejumlah wakilnya sebagai juara di Malaysia Open. Namun sektor tunggal putra dan putri belum mampu meraih gelar selama 20 tahun lebih.

Malaysia Open akan resmi menandai dimulainya BWF World Tour 2022. Turnamen ini akan diselenggarakan pada 10-15 Januari 2022 di Axiata Arena, Bukit Jalil.

Ini juga menjadi pertama kalinya Malaysia Open naik statusnya di level Super 1000 setelah sebelumnya hanya berada di level  750.

Dengan demikian, Malaysia Open 2023 akan menyusul Indonesia Open, All England, dan China Open yang lebih dulu berstatus turnamen paling bergengsi di BWF World Tour.

Di ajang kali ini, Indonesia mengirimkan 17 wakilnya, mulai dari Jonatan Christie, Rehan Naufal Kusharjanto hingga comeback-nya Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.

Baca Juga

Menilik sejarah, wakil Indonesia yang paling terakhir menjuarai Malaysia Open adalah pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/ Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Diharapkan Apriyani/Fadia bisa mengulangi kesuksesan mereka pada edisi kali ini untuk mempertahankan dominasi ganda putri Indonesia di Malaysia Open.

Baca Juga

Sektor tunggal putra Indonesia juga memiliki tugas berat. Anthony Ginting dituntut mengakhiri penantian selama 22 tahun untuk meraih gelar.

INDOSPORT memaparkan deretan gelar juara Malaysia Open terakhir yang dimenangkan Indonesia dari lima sektor berbeda:

Baca Juga

1. 1. Tunggal Putra: Taufik Hidayat

Legenda pebulutangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat.

Taufik Hidayat merupakan pebulu tangkis Indonesia terakhir yang berhasil menggondol gelar juara di Malaysia Open edisi 2000.

Taufik Hidayat berhasil menyusul jejak Hermawan Susanto yang juara di tahun 1997, setelah mengalahkan wakil China, Xia Xuanze dalam pertandingan straight games dengan skor 15–10, 17–14.

Setelah kemenangan Taufik Hidayat di tahun 2000, tidak ada lagi pemain tunggal putra Indonesia yang berhasil meraih gelar di turnamen Malaysia Open sampai dengan tahun 2021 lalu.

Pada edisi terakhir, hanya Jonatan Christie yang mampu melaju jauh hingga babak semifinal sebelum ditaklukkan sang jawara dari Denmark, Viktor Axelsen.

Kegagalan Jonatan Christie ini melanjutkan penantian panjang sektor tunggal putra Indonesia naik ke podium juara Malaysia Open. Diharapkan, penantian ini berakhir pada edisi kali ini.

Baca Juga

2. Tunggal Putri: Susy Susanti

Tunggal putri lebih parah dari tunggal putra. Terakhir kali Indonesia memenangkan gelar Malaysia Open di sektor ini adalah pada tahun 1997 oleh Susy Susanti.

Bisa dibilang, gelar ini mengakhiri dominasi Susy Susanti ajang ini. Legenda tunggal putri terhebat Indonesia tersebut tercatat sudah empat kali memenangkan gelar Malaysia Open.

Menariknya, tiga gelar sebelumnya dimenangkan pasangan Alan Budikusuma ini dalam tiga edisi berturut-turut yakni pada tahun 1993, 1994 dan 1995.

Baca Juga

Sejak 1997, belum lahir tunggal putri Indonesia yang mampu meneruskan jejak Susy Susanti. Harapan tersebut kini kembali muncul saat Gregoria Mariska turun di edisi 2023.

Menjadi satu-satunya wakil Indonesia di sektor tunggal putri, Gregoria yang mengalam lonjaka performa hingga jadi runner-up Australian Open 2022, diharapkan tampil maksimal di Malaysia Open 2023.

3. Ganda Putra: Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon rupanya pernah merasakan dinginnya podium juara Malaysia Open.

Mereka meraihnya pada 2017 yang sekaligus menjadi ganda putra Indonesia terakhir yang memenangkan Malaysia Open edisi terakhir era Super Series.

Baca Juga

Kevin/Marcus meraih gelar juara setelah mengalahkan pasangan China, Fu Haifeng/Zheng Siwei secara rubber set dengan skor 21-14, 14-21, 21-12.

Setelah Kevin/Marcus, belum ada pasangan Indonesia yang mampu memenangkan gelar Malaysia Open dalam lima edisi berturut-turut (2020 dan 2021 ditiadakan karena pandemi).

Sementara di edisi terakhir pada 2022, hanya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mampu naik ke podium dengan status runner-up usai kalah dari pasangan Jepang,  Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Baca Juga

2. 4. Ganda Putri : Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti

Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti Juara Malaysia Open 2022. Foto: PBSI

Meski Fajar/Rian gagal memenangkan gelar di Malaysia Open 2022, Indonesia memiliki satu pasangan ganda putri yang naik podium juara yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti berhasil menjadi juara Malaysia Open 2022 usai menaklukkan wakil China Zhang Shu Xian/Zheng Yu dengan skor 21-18, 12-21, 21-19 di partai final pada Juli lalu.

Gelar juara Malaysia Open 2022 itulah yang kemudian melahirkan sejarah baru. Apriyani/Fadia jadi ganda putri baru Indonesia yang juara di ajang ini setelah Retno Koestijah/Minarni yang juara di tahun 1967.

Apriyani/Fadia  meraih gelar juara turnamen level Super 750 untuk kali pertama sejak menjadi pasangan di sektor ganda putri.

Kemenangan ini menjadi salah satu penegas langkah gemilang Apriyani/Fadia yang sejatinya baru menjalani debut sebagai pasangan ganda putri pada SEA Games Vietnam, Mei lalu.

Baca Juga

5. Ganda Campuran

Dominasi China terlalu perkasa di sektor ini pada ajang Malaysia Open 2022. Negara ini memenangkan gelar dalam empat edisi beruntun sejak 2017- 2022 lewat pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Baca Juga

Sementara Indonesia terakhir kali memenangkan Malaysia Open di sektor ini terjadi di tahun 2016 lewat pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Lewat pertandingan yang melelahkan dan menegangkan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akhirnya memenangkan gelar Malaysia Open Super Series Premier 2016.

Tontowi/Liliyana mengalahkan pasangan tuan rumah, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan rubber game dalam waktu satu jam 21 menit dengan skor 23-21, 13-21, 21-16.

Baca Juga
Taufik HidayatSusy SusantiTontowi Ahmad/Liliyana NatsirKevin Sanjaya/Marcus GideonBulutangkisMalaysia OpenBerita BulutangkisApriyani Rahayu/Siti Fadia Silva RamadhantiMalaysia Open 2023

Berita Terkini