x

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 Ciptakan Rekor-rekor Buruk, Indonesia Kelam

Senin, 28 Agustus 2023 09:51 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
Tahukah kamu jika Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 menciptakan rekor-rekor buruk bagi sejumlah atlet atau negara, termasuk Indonesia?

INDOSPORT.COM – Tahukah Anda jika Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 menciptakan rekor-rekor buruk bagi sejumlah atlet atau negara, termasuk Indonesia? Simak ulasannya!

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 baru saja selesai digelar pada Minggu (27/08/23) di Royal Arena, Copenhagen, Denmark.

Seluruhnya sektor yang dipertandingkan telah memiliki jawara masing-masing di mana Korea Selatan menjadi juara umum dengan tiga emas di genggaman.

Emas Korea Selatan diciptakan oleh Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (ganda campuran), An Se-young (tunggal putri), dan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (ganda putra).

Sementara Thailand meraih satu emas dari Kunlavut Vitidsarn (tunggal putra), serta China dengan satu emas dari andalan Chen Qingchen/Jia Yifan (ganda putri).

Baca Juga

Di balik kegemilangan tersebut, rupanya Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 juga menjadi ‘saksi ‘ terciptanya rekor-rekor buruk bagi sejumlah atlet atau negara.

1. Indonesia Kelam, Jauh dari Target

Indonesia adalah negara tersukses kedua setelah China dalam sepanjang gelaran Kejuaraan Dunia Bulutangkis sejak pertama kali digelar pada 1977.

Hanya saja tahukah kalian jika catatan kelam justru diciptakan Indonesia dalam beberapa periode terakhir Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Sebagaimana dilansir dari twitter @BadmintonTalk, Indonesia gagal meraih emas di Kejuaraan Dunia edisi 2009 sampai 2011.

Kemudian pada tahun 2021 sampai 2023, Indonesia kembali gagal meraih satu pun medali emas padahal sedang dalam siklus menyambut Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga

Dalam edisi terakhir Kejuaraan Dunia Bulutangkis, tepatnya pada 2023, Indonesia hanya sanggup meraih satu perak yang disumbangkan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Perak disumbang Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti usai keduanya kandas di final dari wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan dengan skor 16-21, 12-21, Minggu (27/08/23).

Catatan itu sangat jauh dari target yang dicanangkan Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky, yang berujar harapannya soal dua hingga tiga emas dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.

“Saya inginnya tiga gelar. Tapi setidaknya dua gelarlah,” ungkap Rionny Mainaky, Kabid Binpres PBSI, dilansir dari laman Antaranews beberapa waktu lalu.

Sebenarnya bukan Apriyani/Fadia yang ditargetkan PBSI untuk meraih emas. Namun ganda putra dan tunggal putra. Hanya saja dua sektor itu justru melempem alih-alih raih medali.

Baca Juga

1. Rekor Buruk di Kejuaraan Dunia 2023

Sederet Rekor Kelam di Kejuaraan Dunia 2023.

Kesimpulannya, Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 ini hanya satu dari deretan turnamen yang gagal ditaklukkan oleh Indonesia di musim ini.

Memang setelah sempat mengganas pada awal 2023, prestasi tim bulutangkis Indonesia sangat menurun di pertengahan musim.

Di Korea Open 2023 lalu misalnya, bahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa sejak babak perempat final.

Suasana yang kembali terulang di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, di mana hanya Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, wakil Indonesia yang bertahan di perempat final.

Kondisi yang tentu saja sangat tidak ideal bagi Indonesia dan harus segera dibenahi jika tidak mau terus berkelanjutan. Apalagi tahun depan ada Olimpiade 2024.

Baca Juga

2. Jepang Ikut Merana di Kejuaraan Dunia 2023

Seperti halnya Indonesia, tim Jepang juga menjadi negara yang mencatatkan rekor kelam di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.

Dilansir dari twitter @BadmintonTalk, Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 menjadi edisi pertama di mana Jepang gagal meraih medali emas sejak 2017 oleh Nozomi Okuhara.

“Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 merupakan edisi pertama di mana Jepang gagal meraih medali emas setelah Nozomi Okuhara pada 2017 silam mengakhiri puasa gelar 40 tahun.

“Mereka meraih emas pertamanya pada tahun 1977 dan baru meraih emas keduanya pada tahun 2017. Sejak itu, mereka selalu juara. Setidaknya satu emas hingga edisi 2022,” tulis @BadmintonTalk.

Baca Juga

Sebagai informasi, di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 ini, dengan gemilang atletnya yang berstatus unggulan, Jepang memang hanya sanggup menempatkan satu wakilnya ke final yakni Kodai Naraoka dari tunggal putra. 

Namun sayangnya, Kodai Naraoka harus puas dengan raihan medali perak usai kalah dari Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dengan skor akhir 21-19, 18-21, 7-21.

Sementara nama-nama beken seperti Akane Yamaguchi dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino juga tak bisa berbuat banyak setelah harus puas dengan medali perunggu.

Rekor-rekor buruk yang dialami tim bulutangkis Indonesia dan Jepang ini akankah jadi titik balik kedua negara untuk bangkit di turnamen setelah Kejuaraan Dunia 2023?

Baca Juga
IndonesiaPBSITRIVIABulutangkisBerita BulutangkisTim Bulutangkis IndonesiaKejuaraan Dunia BulutangkisApriyani Rahayu/Siti Fadia Silva RamadhantiIndepth

Berita Terkini