x

Mengulas Fakta Menggemparkan Fajar/Rian Terdepak dari Kejuaraan Dunia 2023

Kamis, 24 Agustus 2023 08:38 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Fakta menggemparkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terdepak mengenaskan di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.

INDOSPORT.COM – Mari mengulas fakta menggemparkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terdepak mengenaskan di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto datang ke Copenhagen, Denmark, dengan membawa beban berat sebagai tumpuan Indonesia untuk merebut emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.

Beban itu wajar dipikul Fajar/Rian lantaran status mereka sebagai ganda putra ranking satu BWF dan unggulan pertama di turnamen bulutangkis kategori grade satu ini.

Lagipula sepanjang musim 2022 lalu, bisa dibilang Fajar/Rian menjadi atlet bulutangkis Indonesia yang dinilai paling konsisten dibandingkan yang lain.

Jika mau diuraikan, dari keikutsertaan di BWF World Tour pada musim 2022 hingga saat ini, Fajar Alfian/Rian Ardianto telah mengoleksi enam gelar juara dari 11 final turnamen.

Baca Juga

Fajar/Rian meraih empat gelar juara dari delapan final turnamen musim 2022. Ganda putra berjuluk FajRi itu juga menyegel dua gelar juara dari tiga final turnamen pada musim 2023.

Sayangnya, ekspektasi selangit untuk Rian tersebut justru berujung bumerang bagi keduanya saat menginjakkan kaki di Royal Arena, venue Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.

Tampil di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 pada Rabu (24/8/23) malam WIB, Fajar/Rian secara mengejutkan dijegal nonunggulan asal Chinese Taipei, Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan.

Nahasnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas dua gim langsung dari sang rival dengan skor akhir 18-21, 19-21.

Kekalahan itu tak hanya menghentikan langkah Fajar/Rian di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, namun sekaligus menjadi hasil terburuk yang ditelan dari perjumpaannya dengan Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan selama ini.

Baca Juga

Pasalnya sebelum bertemu di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto telah empat kali berjumpa dengan Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan, dan wakil Indonesia tak pernah kalah.

Selain itu, kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dari Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan, juga mencatatkan fakta menggemparkan yang jarang diketahui.

1. Gagal Revans dari Ahsan/Hendra

Fakta pertama lantaran ini adalah kekalahan paling buruk Fajar/Rian dalam tiga edisi terakhir dari keikutsertaannya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Dalam dua edisi terakhir Fajar/Rian mengikuti Kejuaraan Dunia Bulutangkis, yakni pada 2019 dan 2022, mereka selalu sukses meraih medali, yakni perunggu.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyabet medali perunggu Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 dan 2022 setelah sama-sama menelan kekalahan dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Baca Juga

1. Kutukan Unggulan Pertama Ganda Putra

Fenomena kutukan unggulan pertama ganda putra yang sulit raih medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis sejak 2011.

Sebenarnya jika saja Fajar/Rian masih terus melaju Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, mereka berpotensi besar untuk membalaskan dendam mereka pada Ahsan/Hendra.

Karena jika merujuk pada drawing Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra berpotensi berjumpa di perempat final.

Hanya saja, kenyataannya Fajar/Rian sudah dipaksa pulang lebih awal, sehingga entah kapan balas dendam pada Ahsan/Hendra itu akan terwujud.

Apalagi mengingat tahun ini berpotensi juga jadi Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang diikuti oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sebelum pensiun.

2. Kutukan Unggulan Pertama

Terdapat fakta menggemparkan lainnya yang tercatat dari kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.

Baca Juga

Melansir dari cuitan twitter @BadmintonTalk, kekalahan Fajar/Rian dari Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan itu menambah deret panjang unggulan pertama ganda putra gagal raih medali Kejuaraan Dunia Bulutangkis sejak 2011.

“Tidak ada pasangan MD (Men’s Double) unggulan pertama yang memenangkan gelar di Kejuaraan Dunia sejak Cai Yun/Fu Haifeng pada tahun 2011.”

Baca Juga

“Menjadikan MD sebagai sektor dengan kekeringan gelar terlama bagi pemain unggulan pertama. Faktanya pada tahun 2022, empat sektor lainnya dimenangkan oleh masing-masing unggulan pertama,” cuit @BadmintonTalk.

Fakta menggemparkan tersebut langsung dihujani beragam komentar dari Badminton Lovers yang dibuat merinding dengan kutukan unggulan pertama ganda putra Kejuaran Dunia Bulutangkis.

Apa pun itu, setelah Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan fokus menatap China Open (5-10 September) dan Hong Kong Open (12-17 September).

Baca Juga
Fajar Alfian/Muhammad Rian ArdiantoTRIVIABulutangkisBerita BulutangkisKejuaraan Dunia BulutangkisLee Jhe-Huei/Yang Po HsuanIndepth

Berita Terkini