Peran Indonesia dalam Kemajuan Sepakbola Dunia

Rabu, 12 Oktober 2016 18:46 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
 Copyright:
Bola Resmi Piala Dunia dan Euro adalah Buatan Majalengka

Piala Dunia merupakan turnamen sepakbola paling elit. Piala Dunia pertama kali diselenggarakan pada tahun 1930 di Uruguay. Uruguay pun keluar sebagai juara perdana Piala Dunia.

Dalam perkembangannya, Brasil menjadi negara paling banyak yang meraih titel juara dunia, yakni lima kali (1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002). Italia (1934, 1938, 1982, dan 2006) dan Jerman (1954, 1974, 1990, dan 2014) berada di posisi kedua dengan empat gelar.


Bola resmi Piala Dunia 2006 Jerman, Teamgeist.

Namun, ada fakta menarik di balik penyelenggaraan Piala Dunia. Indonesia ikut andil dalam kemajuan pelaksanaan Piala Dunia. Bola resmi Piala Dunia dari tahun 1998 hingga 2014 merupakan buatan Indonesia.

Nama-nama bola resmi Piala Dunia buatan Indonesia adalah Tricolore untuk Piala Dunia 1998 Prancis, Fevernova di Piala Dunia Jepang-Korea Selatan 2002, Teamgeist di Piala Dunia Jerman 2006, Jabulani di Piala Dunia Afrika Selatan 2010, dan Brazuca di Piala Dunia Brasil 2014. Semuanya adalah bola resmi Piala Dunia berlabel apparel ternama Jerman, dan dibuat di Majalengka, Jawa Barat.


Bola resmi Piala Dunia 1998 Prancis, Tricolore.

Perusahaan yang memasok bola resmi Piala Dunia asal Majalengka adalah Sinjaraga Santika Sport.

“Kami pernah memproduksi untuk Piala Dunia 1998 di Prancis. Harganya ketika itu 8 dolar Amerika Serikat atau setara Rp104 ribu per buah,” kata Irwan Suryanto, pemilik Sinjaraga Santika Sport, dikutip dari Detik.com.


Bola resmi Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan,Fevernova.

Irwan mengatakan, bola produksi perusahaannya sudah mendapatkan lisensi FIFA. Artinya, bola ini memiliki standar baku yang ditetapkan.

Sebagai diketahui, FIFA menetapkan tujuh tes untuk mengetahui kelayakan bola resmi. Pertama adalah circumference, yaitu menguji kesempurnaan lingkaran bola. Kedua adalah sphericity, untuk menguji stabilitas bola di udara.

Ketiga adalah rebound, menguji pantulan bola. Keempat adalah water absorption, menguji tingkat ketahanan bola terhadap air. Kelima adalah weight, menguji berat bola. Keenam adalah loss of pressure, menguji apakah bola kehilangan udara selama permainan atau tidak. Ketujuh adalah shape and size retention, menguji apakah berat dan ukuran bola berubah atau tidak selama permainan.


Struktur bola resmi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Jabulani.

"Hanya kualitas kami satu-satunya di Indonesia yang punya standar FIFA. Kalau bola sudah punya standard approve atau inspect itu sudah bisa dipakai. Jadi pemain tidak boleh menolak," kata Irwan, yang juga Ketua Umum Asosiasi Industri Olahraga Nasional Indonesia (Asioni).

Tak hanya itu, Sinjaraga Santika Sport juga memproduksi bola resmi Euro. Euro merupakan turnamen empat tahunan paling bergengsi negara-negara Eropa. Mereka sudah ikut andil dalam pelaksanaan Euro 2000, 2004, 2008, dan 2012.

1.2K