Guru Emen, Eks Gelandang Timnas yang Menjadi Juru Cedera di Usia Senja

Jumat, 25 November 2016 12:08 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:
Raihan Ganda Mimpi Seorang Bocah

Penampilan primanya bersama PSAD, membuat Persib Bandung meminangnya untuk berlaga di kompetisi Perserikatan musim 1960/61. Thomas Wa, pelatih Maung Bandung kala itu terpikat dengan performa menawan pemain yang bisa bermain di sayap kiri maupun kanan itu.

Emen pun sumringah mendapat tawaran ini. Apalagi Persib Bandung, sebagaimana anak muda Jawa Barat lainnya, adalah tim impian Emen sejak masih bocah.

"Siapapun tahu, masuk Persib adalah kebanggan luar biasa. Dan itu saya dapatkan. Bahkan, saya mendapatkan uang dan mampu merubah perekonomian keluarga dengan melebur ke tim Persib. Saya sangat bersyukur, bisa main bola dan merubah nasib," tutur Emen.

Tampil menawan dengan PSAD membuat Emen Suwarman dipanggil untuk bergabung bersama Persib Bandung di tahun1960/61.

Emen yang lahir dari keluarga sederhana memang memiliki ambisi lain untuk membantu perekonomina keluarganya. Tawaran dari Persib tersebut kemudian menjadi raihan ganda bagi mimpi masa kecilnya.

Emen membayangkan bisa membela klub idola yang selama ini hanya bisa didengar kehebatannya lewat radio transistor. Emen bisa pula menambal dapur keluarganya dengan bayaran yang diterimanya dari hasil bermain sepakbola.

Pada musim perdananya, Persib Bandung berhasil menjadi juara usai mengalahkan PSIS Semarang di laga final. Namun, Emen belum bisa merebut posisi utama di skuat Persib Bandung saat itu.

Setelah itu, Emen justru tak pernah lagi mengecap gelar juar Perserikatan bersama Maung Bandung. 13 musim bersama Persib, raihan terbaik Emen hanya menjadi runner up.

302