Guru Emen, Eks Gelandang Timnas yang Menjadi Juru Cedera di Usia Senja

Jumat, 25 November 2016 12:08 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:
Ciamik di Ajang Lokal Berbuah Seragam Tim Nasional

Emen lahir di generasi pesepakbola Indonesia dengan bakat luar biasa.  Sebut saja Yus Etek, Max Timisela, Soetjipto 'Gareng' Soentoro, dan Yudo Hadianto. 

Emen harus bersaing dengan para pemain tersebut di liga domestik. Bahkan, Persib sendiri menjadi kawah candradimukanya.

Saat itu, Persib memiliki 10 pemain berlabel Timnas. Mulai dari Yus Etek, Ishak Udin, Sunarto, Wowo, dan Max Timisela. 


Skuat Persib Bandung 1960-an diisi oleh sejumlah pemain Timnas Indonesia termasuk Max Timisela, Yus Etek, Wowo, dan Emen Suwarman.

Namun, nama Emen akhirnya bisa menembus skuat Antun 'Toni' Pogacnik di skuat Merah-Putih. Masuknya Emen dalam Timnas Indonesia juga diawali dengan sedikit cela pada kepengurusan PSSI kala itu.

Kiprah Emen di Timnas berangkat dari kasus suap yang daialami persepakbolaan tanah air di tahun 1961. Indonesia yang tengah beruji coba dengan Yugoslavia harus kalah 0-1 dalam laga yang digelar Lapangan Ikada saat itu.

Akhirnya sejumlah pemain Timnas yang dipersiapkan pelatih Toni Pogacnik harus mengalami sanksi larangan bermain. Padahal, mereka tengah disiapkan untuk mengikuti Asian Games 1962 di mana Indonesia akan berperan sebagai tuan rumah.

Emen pun diangkut Pogacnik dalam rombongan Timnas saat itu. Momentum pertama Emen adalah ajang Merdeka Games 1962 di Malaysia.

Antun 'Toni' Pogacnik menjadi salah satu pelatih yang berhasil membantuk Timnas Indonesia sebagai salah satu Macan Asia di periode tahun 1950-1960an.

Saat itu, Emen berhasil membawa Indonesia keluar sebagai juara usai mengalahkan Pakistan 2-1 di partai final. Bahkan, Indonesia sempat mengalahkan Korea Selatan 2-0 dan membungkam Jepang 6-0 di babak penyisihan grup.

“Saat itu saya merasa gembira sekali karena baru kali pertama ke luar negeri, bisa membawa Indonesia meraih juara. Karenanya, saya tidak pernah lupa tanggal dan tempat pelaksanaan penyelenggaraan karena itu merupakan sejarah bagi saya,” ujar Emen.

Sayang, pada ajang Asian Games 1962, Indonesia justru mendapatkan hasil antiklimaks. Indonesia gagal lolos dari penyisihan grup karena gagal bersaing dengan Malaysia dan Vietnam.

Emen sendiri memutuskan pensiun dari Timnas Indonesia pada tahun 1964. Padahal saat itu, usianya masih 25 tahun, cukup muda bagi seorang pesepakbola untuk memutuskan mundur membela negaranya.

302