Guru Emen, Eks Gelandang Timnas yang Menjadi Juru Cedera di Usia Senja
Piagam itu masih tersimpan rapih. Berlatar belakang hitam, dengan semburat emas pada tulisan dan logo.
Inilah sisa keringat dari Emen yang tersisa dari kejayaannya. Sebuah penghargaan yang diraihnya saat membawa Garuda terbang di Merdeka Games 1962.
Sebuah kebanggaan yang tak terbantahkan di usianya yang telah menyurut senja. Emen muda tak lagi gagah, sebagaimana saat ia mengakhiri kariernya di Persib Bandung.
Kehidupan pesepakbola lawas, tak segemilang hari ini. Kala itu, bayaran para pemain masih belum seberapa.
Emen sendiri harus mencari banyak cara untuk bertahan hidup. Salah satunya adalah menjadi guru olahraga di sebuah sekolah.
Emen dipercaya menjadi pelatih sepakbola di SMPN 17 Bandung. Selain mendapat honor, Emen juga diberikan pakaian dan beras.
Imbas dari melatih sebuah sekolah, panggilan 'guru' pun melekat padanya. Hampir semua orang yang dikenalnya pun ikut memanggilnya demikian.
“Saat itu, murid-murid memanggil saya guru, dan sampai sekarang hampir semua yang mengenal memanggil saya, Guru Emen,” ujar Emen.
Sejak itulah sematan nama 'guru' menempel pada Emen. Nama ini kemudian melegenda di benak para Bobotoh hingga kini.