Rumor Transfer

La Liga Blokir Transfer Neymar dari Barcelona ke Paris Saint-Germain

Rabu, 2 Agustus 2017 12:24 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© Gregah/INDOSPORT
Neymar tak boleh hijrah ke PSG. Copyright: © Gregah/INDOSPORT
Neymar tak boleh hijrah ke PSG.

'Aktor' baru dalam drama transfer Neymar dari Barcelona ke Paris Saint-Germain muncul. Dia adalah LFP, atau dikenal dengan nama La Liga, asosiasi sepakbola tertinggi di Spanyol.

LFP tidak akan membiarkan transfer Neymar dari Barca ke PSG benar-benar terealisasi. Sebab, kontrak Neymar di Camp Nou masih menyisakan masalah, yakni soal pajak dan pencucian uang.

Terlebih, LFP menilai jika PSG benar-benar membeli Neymar dengan harga sesuai klausul minimal pembelian, yaitu sebesar 222 juta euro, akan ada kasus Financial Fair Play (FFP) yang terbentur.

Javier Tebas, presiden LFP, bahkan bakal memblokir transfer tersebut sekalipun PSG tidak menggelontorkan dana sebesar klausul pembelian di kontrak Neymar.

"Meski PSG tidak membayarkan minimal pembelian seperti dalam kontrak Neymar di Barcelona, kami (LFP) akan menolaknya," tegas Tebas dikutip dari Sport.

Polemik ini dilawan oleh wartawan BBC Sport, Saj Chowdhury. Ia sangat yakin jika PSG berhak membeli Neymar dengan nominal harga berapapun.

Chowdhury siap mengambil jalur lebih ekstrem, yakni dengan menantang dilakukan penyelidikan FFP jika PSG benar-benar membayarkan klausul pembelian. Chowdhury yakin tak ada yang salah dengan hal tersebut.

Selain daripada 'borok' yang menyangkut Neymar terkait transfer dari Santos ke Barcelona beberapa tahun lalu, 'pemblokiran' yang tengah diupayakan LFP adalah karena pihaknya ingin menghindari PSG tersangkut FFP. Chowdhury menjelaskan, PSG bisa terhindar dari defisit keuangan dengan cara menjual pemain-pemain lain.

© INDOSPORT
Neymar dan Ronaldinho saat masih bermain di Liga Brasil. Copyright: INDOSPORTNeymar dan Ronaldinho saat masih bermain di Liga Brasil.

"Sulit untuk menarik kesimpulan, karena kita tidak tahu rencana PSG. Tapi mereka bisa menjual beberapa pemain, baik skala kecil atau pun model cuci gudang, terserah mereka," jelasnya.

"Sanksi (FFP) baru akan dikenakan jika sebuah klub memperlihatkan defisit keuangan sebesar 30 juta pounds selama tiga tahun," tambahnya lebih rinci.

Dicontohkan lagi, ketika PSG mendapatkan sanksi sebesar 20 juta pounds akibat kasus yang melibatkan sponsor mereka, Qatar Tourism Authority, dinilai tidak transparan dan banyak kecurangan, PSG tetap bisa survive meski harus mengkuruskan skuat dari 25 pemain menjadi 21 pemain saja (untuk menekan pengeluaran dan mendapatkan pemasukan dari jual pemain).

4.4K