In-depth

Cristiano Ronaldo: 'Robot Sepak Bola' yang Punya Sisi Humanis

Sabtu, 1 Desember 2018 15:14 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© The Sun
Ronaldo ajak fans yang menerobos lapangan selfie. Copyright: © The Sun
Ronaldo ajak fans yang menerobos lapangan selfie.
Raga Bak Robot, Jiwa Tetap Manusia

Meski dirinya terlihat seperti robot sepak bola yang ‘gila latihan’, nyatanya ia tetap manusia biasa yang miliki sisi humanis. Satu sifat yang paling lekat dengan Cristiano Ronaldo adalah dirinya yang cengeng karena sering menangis.

Pada usia 11 tahun saat pindah dari pulau Madeira ke akademi Sporting Lisbon, ia merasakan kesedihan yang luar biasa karena harus ditinggal oleh keluarganya.

Selama latihan juga Ronaldo juga kerap menangis ketika dikalahkan di pertandingan yang tidak resmi.

“Saya menangis hampir setiap hari, masih di Portugal tetapi serasa pindah negara karena aksen dan budaya di Lisabon berbeda dengan Madeira. Saya sangat merindukan mereka (keluarga di Madeira) sehingga setiap hari terasa menyakitkan,” ungkap CR7 seperti yang dikutip dari Player’s Tribune.

Bahkan ketika usianya yang sudah menginjak kategori dewasa, Ronaldo diketahui menangis di dua pertandingan final Piala Eropa.

Pertama adalah final Piala Eropa 2004, ia menangis ketika Portugal dikalahkan Yunani dan yang kedua adalah di final Piala Eropa 2016.

Selain cengeng, Ronaldo juga merupakan orang ringan tangan. Masyarakat Indonesia tentu tidak bisa melupakan saat megabintang Portugal itu datang ke Aceh setelah terjadi bencana tsunami 2004 silam.

Di kota yang sudah nyaris rata dengan tanah itu, Ronaldo mengangkat seorang bocah yang bernama Martunis sebagai anak angkatnya.

© Istimewa
Martunis korban korban tsunami aceh Desember 2004. Copyright: IstimewaMartunis korban korban tsunami aceh Desember 2004.

Anak angkat Cristiano Ronaldo itu ditemukan warga sekitar setelah terombang-ambing di lautan selama lebih dari dua minggu.

Kebaikan hati Ronaldo bahkan sampai pada membiayai Martunis untuk sekolah sepak bola di Sporting Lisbon. Kini Martunis diketahui telah pulang ke Indonesia untuk menjadi seorang polisi.

Ronaldo juga merupakan orang yang tahu akan rasa terima kasih. Usut punya usut, ia memiliki seorang sahabat yang sangat berjasa dalam kariernya. Sahabat Ronaldo itu bernama Albert Fantrau yang sempat menjadi saingannya di akademi Sporting Lisbon.

Kala itu, Cristiano Ronaldo dan Albert Fantrau merupakan dua pemain muda paling berbakat yang sedang diseleksi untuk masuk ke tim senior. Kedua pemuda itu bersaing untuk menciptakan gol paling banyak agar bisa masuk ke tim utama.

© sportourism
Albert Fantrau Copyright: sportourismAlbert Fantrau

Ketika persaingan keduanya seimbang dengan sama-sama mencetak satu gol di laga tersebut, di gol penentuan, Albert malah membantu Ronaldo mencetak gol keduanya melalui sebuah assist.

Alhasil Ronaldo masuk ke tim utama dan Albert diketahui pensiun, tetapi CR7 tidak lupa dengan jasa sahabatnya dengan membiayai semua kebutuhan hidup Albert hingga kini.