Liga Champions

Klopp The Flop dan Bayang-bayang Rekor Pelatih Terburuk di Final Liga Champions

Senin, 13 Mei 2019 08:35 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Indra Citra Sena
© Getty Image
Jurgen Klopp, pelatih Liverpool Copyright: © Getty Image
Jurgen Klopp, pelatih Liverpool

INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Inggris, Liverpool, dipastikan gagal meraih juara Liga Primer Inggris 2018/19 setelah kalah bersaing dengan Manchester City. Mereka tidak mampu mengejar selisih satu angka dari sang rival pada pekan pamungkas, Minggu (12/5/19).

Liverpool harus kembali menjalani puasa gelar juara yang sudah mereka jalani selama hampir tiga dekade. Kubu Merseyside Merah terakhir kali merasakan manisnya juara Liga Inggris pada edisi 1989/90 saat masih bernama Divisi I (EPL sejak 1992).

Pelatih Jurgen Klopp kini hanya tinggal menyisakan final Liga Champions untuk bisa meraih gelar pertama bersama Liverpool. Jika tidak, ia akan mengulang kegagalan tanpa satu pun trofi bergengsi dalam semusim.

© (Simon Stacpoole/Offside/Getty Images)
Pemain Liverpool, Mohamed Salah da Jurgen Klopp (Simon Stacpoole/Offside/Getty Images) Copyright: (Simon Stacpoole/Offside/Getty Images)Pemain Liverpool, Mohamed Salah dan Jurgen Klopp (Simon Stacpoole/Offside/Getty Images)

Liverpool akan menjalani All English Final melawan Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Sabtu (1/6/19). Mereka menantang pasukan Mauricio Pochettino yang diketahui mampu menyingkirkan Man City di perempat final.

Selain itu, Klopp juga dihantui rekor kurang membanggakan sebagai pelatih terburuk sepanjang sejarah Liga Champions, bahkan bisa diberi julukan negatif Klopp The Flop (Klopp Si Gagal). Kok bisa?

Hal tersebut berkaca pada catatan pelatih yang pernah membawa timnya menembus final Liga Champions. Klopp akan merasakan final ketiga setelah 2012/13 (Borussia Dortmund) dan 2017/18 (Liverpool).

Klopp berpotensi melampaui catatan pelatih-pelatih top nan legendaris sekaliber Miguel Munoz (Real Madrid), Hector Cuper (Valencia), Diego Simeone (Atletico Madrid), Massimiliano Allegri (Juventus), dan Alex Ferguson (Manchester United).

Bukan catatan bagus, deretan pelatih tersebut justru pernah dua kali gagal di final Liga Champions, masing-masing Munoz (1961/62, 1963/64), Cuper (1999/00, 2000/01), Simeone (2013/14, 2015/16), Allegri (2014/15, 2016/17), dan Ferguson (2007/08, 2010/11).

Munoz dan Ferguson barangkali bisa dimaafkan oleh fans lantaran tidak selalu gagal di final. Nama yang disebut pertama mengantarkan Madrid ke podium juara edisi 1959/60 dan 1965/66, sedangkan Fergie 1998/99 dan 2007/08.

© Istimewa
Jurgen Klopp tertunduk lesu. Copyright: IstimewaJurgen Klopp tertunduk lesu.

Bila nantinya Liverpool gagal juara, rekor tiga kali finalis Klopp akan menyamai Marcelo Lippi yang pernah menelan pil pahit pada edisi 1996/97, 1997/98, dan 2002/03.

Bedanya, Klopp akan dipandang sebagai pelatih terburuk melampaui Lippi karena pelatih legendaris Italia itu setidaknya pernah mengangkat trofi si kuping besar bareng Juventus edisi 1995/96. Bagaimana dengan Klopp? Nihil!

Klopp musim ini punya segalanya untuk meraih juara, seperti trisula lini depan yang tajam, lini tengah yang solid, sampai pertahanan yang kokoh nan produktif. Dia mungkin hanya belum berjodoh dengan waktu, tapi kalau kembali gagal juara musim ini, lalu kapan lagi?

Riyad Mahrez Undang Anak Korban Tsunami Indonesia

Ikuti Terus Berita Sepak bola Liga Champions dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT