Liga Champions

3 Rekor yang Bisa Tercipta di Final Liga Champions Tottenham vs Liverpool

Sabtu, 1 Juni 2019 12:26 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© footyrenders.com/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Rekor bakal pecah di final Liga Champions. Copyright: © footyrenders.com/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Rekor bakal pecah di final Liga Champions.

INDOSPORT. COM - Semarak perhelatan Liga Champions musim 2018/19 segera menemui titik puncak. Minggu (02/06/19) dini hari nanti, Liga Champions 2018/19 akan menggelar laga final antara Tottenham Hotspur vs Liverpool.

Ya, Tottenham Hotspur dan Liverpool bakal saling beradu di Wanda Metropolitano guna menentukan siapa tim terbaik di Eropa musim 2018/19 ini. Menyambut laga nanti, kedua tim pun diyakini sudah menyiapkan amunisi terbaik.

Tottenham Hotspur kemungkinan akan bertumpu pada ketajaman Harry Kane serta kecepatan Lucas Moura. Sedangkan Liverpool, sepertinya masih akan mengandalkan strategi Gegenpressing dengan memaksimalkan kecepatan dua sayapnya, Sadio Mane dan Mohamed Salah.

Laga nanti pun dipercaya akan berlangsung menarik dan dipenuhi jual beli serangan. Selain itu, daya tarik pertandingan juga dapat muncul dari potensi pecahnya beberapa rekor.

Kira-kira, rekor apa saja yang bakal tercipta dalam laga final Liga Champions antara Tottenham Hotspur vs Liverpool? Berikut INDOSPORT coba sajikan ulasannya melalui rangkuman singkat di bawah ini.

Bek Termuda di Final Liga Champions

Partai final Liga Champions antara Tottenham Hotspur vs Liverpool malam nanti berpotensi memecahkan rekor. Terutama bila membahas catatan bek termuda yang berlaga di final Liga Champions.

Ya, wonderkid Liverpool, Trent Alexander-Arnold, bisa menjadi sosok yang memecahkan rekor. Jika diturunkan, Alenxander-Arnold bisa menjadi bek termuda yang tampil di final dalam dua musim beruntun.

Alexander-Arnold sendiri kini baru berusia 20 tahun, dan musim lalu juga sudah tampil di laga final Liga Champions kala Liverpool bersua Real Madrid.

Alexander-Arnold pun berpotensi memecahkan rekor sebelumnya milik Christian Panucci, yang mampu berlaga dalam final Liga Champions dua musim beruntun (1993/94 dan 1994/95) di usia 22 tahun.