Liga Indonesia

Tak Lagi Andalkan BPJS, Pesepak Bola Indonesia Bakal Punya Asuransi Khusus?

Rabu, 17 Juli 2019 17:43 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) gelar jumpa pers Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) gelar jumpa pers

INDOSPORT.COM Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) tengah memperjuangkan penerapan standar asuransi bagi atlet sepak bola profesional untuk dituangkan dalam draft kontrak pemain.

Hal ini disampaikan oleh Ponaryo Astaman selaku General Manager APPI, yang menyebut perusahaan asuransi bagi pemain sepak bola di Indonesia saat ini masih beragam.

Ia juga menambahkan bahkan sebagian besar klub masih mengandalkan asuransi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) milik pemerintah.

"Kata asuransi selalu ada di dalam kontrak pemain, tapi implementasi pelaksanaan asuransinya yang seperti apa?, Itu perlu dicermati. Sebagian besar masih dicover BPJS melalui klub. Nominal asuransinya beragam, ada yang Rp25.000, Rp50.000 dan seterusnya," kata Ponaryo, dilansir dari Antara.

Meski demikian,ia membeberkan sejumlah klub papan atas Liga Indonesia seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Persipura Jayapura, Barito Putera, dan Madura united yang sudah menggandeng perusahaan asuransi swasta ternama untuk kepentingan perawatan atlet yang cedera di pertandingan.

Ponaryo turut mengatakan asuransi menjadi hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang atlet profesional untuk menjaga keberlangsungan karier. Standar asuransi yang ideal bagi seorang atlet mencakup seluruh kebutuhan perawatan medis berikut terapi pengobatan.

APPI sebagai organisasi yang menaungi hak pesepak bola profesional di Indonesia, tengah gencar mendorong standar perlindungan asuransi yang ideal dalam draft 'standard player contract' (SPC).

"Masukan terkait standar asuransi ini sudah bergulir beberapa kali, bahkan pada SPC kita masukan semuanya dengan standar asuransi yang sama. Hal standar saja yang di atur di dalam itu, dan itu salah satu poin yang kita dorong bisa ada di dalam SPC," tambahnya.