Liga Inggris

Jadi 'Korban' Bully Fans Chelsea, Jorginho Malah Dipuji Frank Lampard

Sabtu, 20 Juli 2019 21:10 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images
Jorginho yang memilih bertahan di Chelsea bersama Frank Lampard, dianggap memiliki kualitas sebagai pemimpin. Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images. Copyright: © Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images
Jorginho yang memilih bertahan di Chelsea bersama Frank Lampard, dianggap memiliki kualitas sebagai pemimpin. Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images.

INDOSPORT.COM - Frank Lampard menunjukkan kekagumannya terhadap pemain yang paling dibenci fans Chelsea, Jorginho, dan mengindikasikan anak asuhnya tersebut cocok sebagai salah satu pemimpin di ruang ganti.

Dilansir dari laman Daily Mail, selama menjalani tur pramusim, Lampard melihat sosok Jorginho sebagai pemain yang paling ia kagumi pada sesi latihan.

Terlebih selama menjalani latihan, pemain berpaspor Italia tersebut menjadi pengatur bagi pemain lainnya dan menunjukkan sisi kepemimpinannya.

"Dalam 10 hari terakhir selama latihan, ia mampu menunjukkan kualitasnya. Tidak hanya saat memegang bola, ia mampu memberi arahan kepada teman-temannya. Sikapnya pun menunjukkan ia pemain berkelas," ujar Lampard.

Meski kerap dicemooh oleh fans Chelsea, Frank Lampard tetap menilai Jorginho mampu membuktikan diri dengan tampil apik. Terlebih sebagai mantan pemain, pelatih berusia 41 tahun tersebut mengetahui rasanya menjadi korban bully.

"Saya mendengar beberapa obrolan tentangnya. Ia bermain di satu posisi dimana pelatih sangat memercayainya. Jika terjadi kesalahan di luar kontrol, ia akan menjadi sasaran cemoohan," tambahnya.

Jorginho memang kerap dikritik oleh fans Chelsea akibat keinginan Maurizio Sarri yang memainkannya di posisi di mana N'Golo Kante kerap bermain. Dengan performa naik turun saat itu, pemain berusia 27 tahun ini pun menjadi salah satu pemain yang paling dibenci.

Jorginho didatangkan oleh Chelsea dari Napoli bersamaan dengan kedatangan Maurizio Sarri. Seiring kepergian pelatih berusia 60 tahun tersebut, pemain kelahiran Brasil ini lebih memilih tetap bertahan di Chelsea di bawah arahan Frank Lampard.