Liga Indonesia

Curhat Marko Simic Usai Diteror di Makassar, Terluka Hingga Keluarga Panik

Selasa, 30 Juli 2019 16:09 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Aksi selebrasi Marko Simic ke gawang PSS Sleman. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Aksi selebrasi Marko Simic ke gawang PSS Sleman.

INDOSPORT.COM - Kejadian tak mengenakan yang dialami Persija Jakarta pada Sabtu (27/08/19) sehari sebelum berjumpa PSM Makassar di leg kedua final Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19. Teror yang dialami ternyata meninggalkan 'kesan mendalam' bagi striker Macan Kemayoran, Marko Simic.

Pemain asal Kroasia itu mengaku, teror yang dilakukan sejumlah oknum tiga hari lalu membuatnya terluka dan membuat panik keluarganya.

Simic menjelaskan, kejadian itu tak terduga lantaran Persija baru saja menjalani sesi latihan resmi dan sedang bercengkrama di dalam bus. Kejadian itu disebut tak bisa dianggap remeh karena membahayakan nyawa orang lain.

"Sebelumnya kami sedang bercanda dan tiba-tiba ada batu-batu berdatangan, kaca kena kaki saya juga. Sedikit luka," ujar Marko Simic.

"Ini tidak biasa terjadi di sepak bola profesional. Ini terlihat lucu tapi banyak darah yang keluar dan buat stress dan keluarga saya sangat khawatir," imbuh Simic.

Lebih lanjut, Simic menyatakan setuju dengan keputusan penyelenggara pertandingan yang memutuskan laga ditunda. Saat ini, ia mengaku hanya fokus untuk berlatih dan mengikuti instruksi pelatih mapun manajemen, sebagai persiapan untuk laga final pada 6 Agustus 2019 mendatang.

"Saya pikir lebih baik pemain tidak bicara tentang kejadian ini, biarkan manajemen yang berbicara semuanya. Tapi semua orang kan lihat kebenarannya seperti apa mereka tentu cerdas bisa menilai bagaimana dan federasi juga saya pikir membuat keputusan yang bagus tentang situasi ini," ucapnya.

"Situasi ini tidak aman jadi keputusan main dan tidaknya pemain hanya mengikuti manajemen. Ini keputusan yang bagus (tunda), tapi lebih baik manajemen yang bicara soal ini. Kami lebih baik fokus, kami profesional jika pelatih minta main, kami akan main, jika tidak, kami tidak main," tutup Simic.