In-depth

Rafael Leao dan Kisah Miris Portugal di AC Milan

Rabu, 31 Juli 2019 14:59 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© FUTWIZ/Eli Suhaeli/INDOSPORT
AC Milan akan datangkan wonderkid Portugal, Rafael Leao. Copyright: © FUTWIZ/Eli Suhaeli/INDOSPORT
AC Milan akan datangkan wonderkid Portugal, Rafael Leao.

INDOSPORT.COM - Penyerang muda asal Portugal, Rafael Leao, telah tiba di Italia dan akan segera melakukan tes medis sebelum bergabung dengan AC Milan.

Dilaporkan media setempat, AC Milan mesti menyerahkan uang 30 juta euro plus bek Tiago Djalo ke klub asal Leao bernaung, Lille. Kabarnya, Leao akan meneken kontrak berdurasi lima tahun alias hingga tahun 2024 mendatang. 

Kedatangan Leao ke San Siro tentunya sebuah kabar baik mengingat reputasi sang pemain yang cukup bagus di Prancis. Selama memperkuat Lille di Ligue 1, pemain berposisi striker ini mencetak 8 gol dari 24 laga.

Sebuah catatan impresif mengingat usianya yang baru 20 tahun. AC Milan yang memiliki skuat lebih bagus diyakini dapat menjadi tempat ideal bagi Leao untuk berkembang,

Apalagi, I Rossoneri baru melego striker mudanya, Patrick Cutrone, ke klub Liga Primer Inggris, Wolverhampton. Leao akan mendapat menit bermain lebih banyak. 

Namun, AC Milan mesti waspada. Fakta Rafael Leao yang berasal dari Portugal bisa menjadi beban tersendiri bagi I Rossoneri dan sang pemain.

AC Milan tercatat memiliki hubungan naik turun dengan pemain-pemain Portugal. Bahkan bisa dibilang I Rossoneri memiliki kisah miris dengan pemain-pemain Selecao. 

Selecao di Tubuh Rossoneri

Portugal bukanlah negara favorit bagi Rossoneri dalam mengimpor pemain. Berbanding dengan Brazil (34 pemain), Belanda (15) atau Argentina (24), sepanjang sejarah AC Milan hanya pernah diperkuat oleh lima pemain asal Portugal. 

Kelima pemain itu adalah Paulo Futre, Rui Costa, Ricardo Ferreira, Andre Silva dan Tiago Dias. Paulo Futre jadi yang paling pertama bergabung di era kepelatihan Fabio Capello. 

Menyusul Rui Costa yang diikuti ddengan Ricardo Ferreira, Tiago Dias, dan Andre Silva. Dari kelima pemain itu, hanya Rui Costa yang tampil apik dan berstatus legenda. 

Saat main di Milan, Rui Costa tampil sebanyak 192 laga dan mencetak 12 gol. Rui Costa turut merasakan gelar scudetto 2004 dan Liga Champions 2003. Kehebatan Rui Costa tak menular ke pemain-pemain Portugal lainnya. 

Bintang yang Meredup di San Siro

Paulo Jorge dos Santos Futre alias Paulo Futre merupakan legenda Portugal yang bermain di posisi sayap kiri. 

Gemilang bersama Sporting dan FC Porto, Paulo Futre pun menguji peruntungan di Prancis dan Italia. Di Italia, Futre bergabung dengan klub nomor satu saat itu, AC Milan.

Kedatangan Futre di tim yang diasuh Fabio Capello sempat memberikan kebahagiaan bagi fans. Namun, yang terjadi kemudian tak sesuai harapan. 

Pemain internasional Portugal itu mengalami cedera dan kalah bersaing dengan pemain-pemain Milan lainnya. Ia pun hanya tampil satu kali di bawah tim Fabio Capello. 

Seperti tak trauma dengan pemain Portugal, AC Milan kembali mendatangkan sosok Rui Costa pada tahun 2001. Namun kali ini perjudian 42 juta pound I Rossoneri berbuah hasil. 

Rui Costa jadi pemain penting bagi Milan dalam memperoleh trofi Liga Champions, gelar Scudetto, dan Coppa Italia di paruh awal tahun 2000-an.

Kesuksesan Rui Costa seakan membuat Milan yakin dalam mendatangkan pemain-pemain Portugal. Sayang, kali ini perjudian Rossoneri gagal. Bahkan, Il Diavolo Rosso harus gagal sampai tiga kali.

Ricardo Ferreira jadi pemain Portugal selanjutnya yang direkrut setelah Rui Costa. Main di tim Milan U-19, Ferreira awalnya dianggap sebagai pemain yang memiliki potensi.

Ferreira sempat dipinjamkan ke Empoli. Kembali dari Empoli, Ferriera ternyata masih tak cukup apik bagi Milan. Pemain berposisi bek ini pun dilego ke Olhanense. 

Tiga tahun kemudian, Milan kembali mengimpor pemain dari Portugal. Kali ini lebih mahal dari sebelum-sebelumnya. 

Andre Silva didatangkan Rossoneri dari Porto dengan mahar 38 juta pound. Silva dianggap sebagai pembelian penting di era Yong Hong Li mengingat rekam jejak sang pemain di Porto. 

Bersama Porto, ia mencetak 21 gol dalam semusim. Digadang-gadang jadi penerus Rui Costa, Silva malah tampil flop di Milan. 

Dari 40 laga, ia hanya sanggup mencetak 10 gol. Bahkan, di Serie A ia hanya mencetak kurang dari lima gol. Tentu saja catatan ini tak cukup untuk mengangkat performa Milan. 

AC Milan pun harus berat hati melepas Andre Silva musim panas ini dengan harga yang lebih murah. 

Beberapa pekan setelah Andre Silva, Milan juga sempat membeli pemain muda Portugal asal klub Benfica bernama Tiago Dias. Namun, Dias juga belum cukup meyakinkan hingga akhirnya dipinjamkan ke Braga B. 

Di Braga B, penampilan Dias tergolong biasa-biasa saja. Pada musim panas ini Dias pun masih mencoba peruntungan di Rossoneri. 

Kedatangan Rafael Leao di AC Milan pada musim panas ini tak bedanya dengan kedatangan Rui Costa dan Andre Silva. Dengan mahar mencapai 30 juta euro, Milan bakal bertaruh pada Leao, apakah ia akan mengikuti jejak Rui Costa atau Andre Silva.