In-depth

Ketika Kesucian Santiago Bernabeu, Kandang Real Madrid Mulai Ternoda

Selasa, 27 Agustus 2019 15:46 WIB
Editor: Coro Mountana
© dok. Real Madrid
Stadion Santiago Bernabeu. Copyright: © dok. Real Madrid
Stadion Santiago Bernabeu.

INDOSPORT.COM – Santiago Bernabeu adalah stadion sepak bola yang begitu sakral bagi Real Madrid, tapi apa jadinya bila tempat itu kini mulai ternoda kesuciannya?

12 April 2016 akan selalu dikenang sebagai tanggal bersejarah bagi Real Madrid usai berhasil comeback atas Wolfsburg dalam leg kedua babak 8 besar Liga Champions. Sesaat sebelum laga, Real Madrid sebenarnya dalam kondisi terjepit.

Bagaimana tidak, pada leg pertama, Real Madrid saat itu harus menelan kekalahan 0-2 di kandang Wolfsburg. Beruntung di leg kedua, Real Madrid mampu membalikan keadaan setelah menang 3-0 berkat hattrick Cristiano Ronaldo.

Seperti yang kita ingat, setelah comeback bersejarah itu, langkah Real Madrid tak terhentikan hingga akhirnya menjuarai Liga Champions pada 3 edisi berturut-turut. Comeback atas Wolfsburg itu sendiri tak lepas berkat tuah magis Santiago Bernabeu.

Kandang dari Real Madrid itu telah menjadi saksi sejarah sejumlah penampilan heroik hingga gelimang trofi yang berhasil dibawa pulang. Untuk itu, Santiago Bernabeu dianggap menjdi kuil sepak bola untuk Real Madrid.

Namun sejak awal musim 2017/18 hingga berita ini diturunkan, tampak ada tren kalau kesucian Santiago Bernebeu mulai ternoda. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Marca, Real Madrid telah menjadi raksasa Eropa yang paling sering kehilangan poin di kandang.

© Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images
Pemain Barcelona merayakan kemenangan sedangkan pemain Real Madrid terlihat sedih. Copyright: Gonzalo Arroyo Moreno/Getty ImagesPemain Barcelona merayakan kemenangan sedangkan pemain Real Madrid terlihat sedih.

Tampaknya lawan-lawan Real Madrid yang bertamu ke Santiago Bernabeu sudah mulai berani ‘kurang ajar’ sehingga Los Blancos menjadi sering kehilangan poin. Teranyar adalah tim semenjana LaLiga Spanyol, Real Valladolid yang sukses mencuri 1 angka di Bernabeu.

Pada musim lalu saja, sebenarnya rekor Real Madrid di kandangnya sendiri sudah begitu buruk. Bayangkan saja, Real Madrid tercatat kalah sebanyak 8 kali (dua dari Barcelona dan masing-masing sekali dari Ajax, CSKA, Levante, Real Sociedad, Girona, dan Real Betis).

Praktis untuk musim 2018/19, hanya tim-tim sekelas Rayo Vallecano, Huesca, dan Real Valladolid saja yang miliki capaian di laga kandang lebih buruk dibanding Real Madrid. Sementara itu, jika kita mau mengakumulasi laga kandang sejak musim 2017/18, hasilnya bakal semakin mengejutkan.

Sejak musim 2017/18, Real Madrid telah bermain di laga kandang sebanyak 57 kali dengan catatan mereka telah kehilangan poin di sana sebanyak 59 angka. Coba kita bandingkan dengan Barcelona yang merupakan rival abadi Real Madrid.

© Matthias Hangst/Getty Images
Selebrasi Luis Suarez usai mencetak gol bagi Barcelona, Kamis (02/05/19), Matthias Hangst/Getty Images. Copyright: Matthias Hangst/Getty ImagesSelebrasi Luis Suarez usai mencetak gol bagi Barcelona, Kamis (02/05/19), Matthias Hangst/Getty Images.

Barcelona ternyata hanya kehilangan 14 poin saja setiap kali bermain di laga kandang. Bahkan Barcelona disebut merupakan raksasa Eropa yang paling jarang kehilangan poin di kandang sendiri tak seperti Real Madrid yang justru mendapat predikat sebaliknya.

Berikut tabel peringkat tim elite Eropa yang kehilangan poin terbanyak di laga kandang sejak musim 2017/18:

No. Nama Klub Jumlah Pertandingan Kandang Total Poin yang Seharusnya Diperoleh Jika Menangi Semua Laga Kandang Jumlah Poin yang Terbuang di Laga Kandang Persentase Tim Kehilangan Poin di Kandang
1. Real Madrid 57 171 59 34,50%
2. Manchester United 50 150 49 32,67%
3. Inter Milan 46 138 49 35,51%
4. Chelsea 57 171 46 29,60%
5. Arsenal 60 180 34 18,89%
6. Juventus 51 153 29 18,95%
7. Bayern Munchen 47 141 28 19,86%
8. Liverpool 53 159 27 16,98%
9. Manchester City 53 159 23 14,47%
10. Barcelona 58 174 14 8,19%

Bisa jadi faktor Santiago Bernabeu sudah mulai ternoda menjadi penyebab utama mengapa peforma Real Madrid kini seperti terjun bebas sejak tiga kali berturut-turut juara Liga Champions.

Tentu ini menjadi tugas pelatih Zinedine Zidane untuk mengembalikan kesucian dan keangkeran Santiago Bernabeu.