Liga Indonesia

Asprov Papua Harap Ketum PSSI yang Baru Serius Benahi Wasit Indonesia

Selasa, 15 Oktober 2019 19:07 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua berharap ketua umum PSSI yang baru harus benar-benar serius membenahi wasit Indonesia. Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua berharap ketua umum PSSI yang baru harus benar-benar serius membenahi wasit Indonesia.

INDOSPORT.COM - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua berharap siapapun yang nantinya terpilih sebagai ketua umum PSSI yang baru pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar pada 2 November 2019 mendatang, harus benar-benar serius membenahi wasit Indonesia.

Pasalnya, Sekretaris Asprov PSSI Papua, Rocky Bebena menilai komisi perwasitan menjadi salah satu yang teramat vital bagi dunia sepak bola Indonesia.

Apalagi, wasit-wasit sepak bola di Indonesia menurutnya sejauh ini belum menunjukkan kinerja yang optimal dalam memimpin pertandingan.

“Kita ingin ada pembenahan di komisi wasit. Kenapa ini paling penting, karena sampai hari ini ya jujur saja ekspetasi kita sebagai tim dalam setiap pertandingan itu masih tak maksimal,” ujar Rocky kepada sejumlah wartawan olahraga di Jayapura, Selasa (15/10/19).

Selain itu, ia juga berharap agar kedepannya Ketum PSSI yang baru tetap melanjutkan program yang ada dengan sedikit melakukan perubahan pada mental dan sumber daya dari perangkat maupun pengurus.

"Terutama di komite eksekutif, orang-orang yang kapabel dan punya kemampuan untuk mengatur semua tahapan program, terutama jangan sampai program yang dirunut oleh FIFA, Ketum PSSI yang baru lagi mengubah."

"Itu pasti tak sejalan dan akan mengubah pola pikir konsep sepak bola Indonesia, yang bukan maju tapi malah mundur," tandasnya.

Sekadar informasi, saat ini sudah ada delapan orang yang lolos menjadi caketum PSSI. Mereka adalah Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernhard Limbong, Fery Dhemy Francis, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, La Nyalla Mattalitti, dan Vijaya Fittiyasa.