In-depth

Ketika Persib Bandung Punya Tradisi Sisihkan Sang Legenda

Jumat, 20 Desember 2019 10:50 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Persib
Persib Bandung merupakan klub yang memiliki tradisi melepas sang legenda setidaknya sejak era Liga 1. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Persib
Persib Bandung merupakan klub yang memiliki tradisi melepas sang legenda setidaknya sejak era Liga 1.

INDOSPORT.COMPersib Bandung merupakan klub ternama di kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1. Itu membuat mereka selalu dipenuhi sosok pemain bintang, bahkan legenda sekalipun.

Sejak era Liga 1, Persib memang memberikan gebrakan yang sangat fantastis setelah berhasil memboyong dua mantan bintang Liga Inggris, yakni Michael Essien dan Carlton Cole.

Tak hanya pemain asing, Persib juga memiliki beberapa penggawa lokal dengan nama besar, seperti Supardi Natsir, Hariono, Raphael Maitimo, Atep Rizal hingga Febri Hariyadi.

Dari lima nama pemain di atas, hanya Supardi dan Febri yang sejauh ini masih dipertahankan. Bahkan dua legenda Persib Atep dan Hariono harus tersisih dari skuat Maung Bandung pada musim berbeda.

Sejak akhir Liga 1 2017, Persib mulai mencoba untuk menyisihkan pemain yang bisa disebut legenda klub. Pemain yang dimaksud adalah Tantan Dzalikha.

Meski namanya tak setenar Atep dan Hariono, namun sosok Tantan cukup akrab di kubu Persib. Bahkan ia membantu Persib meraih gelar juara prestisius ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.

Namun performanya di Liga 1 2017 tak bersinar. Dirinya tak mampu mencetak gol dan hanya menyumbang 1 assist dari 10 pertandingan. 

Persib nyatanya melanjutkan tradisi yang cukup menyedihkan bagi sang legenda hidupnya. Setelah musim 2018 berkahir, mereka juga tak memberikan kesempatan Atep untuk menjadi bagian Persib.

Mantan pemain Timnas Indonesia tersebut gagal mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih, hingga akhirnya dirinya tak mendapatkan perpanjangan kontrak.

Klub Liga 2 Mitra Kukar pun akhirnya menampung Atep setelah ‘dibuang’ oleh klub yang membesarkan namanya di persepakbolaan Indonesia.

Dicoretnya Atep dari skuat Persib memang bukan tanpa alasan. Mengingat, pemain berusia 34 tahun tersebut tampil tak begitu baik sepanjang Liga 1 2018 kemarin.

Dirinya hanya mampu mencetak 1 gol dan 1 assist dari 17 pertandingan di kompetisi Liga 1 musim lalu. Wajar jika pada musim 2019 ini Atep tak lagi dipertahankan.

© Arif Rahman/Indosport.com
Selebrasi Atep seteleh membobol gawang Arema FC dan membawa Persib Bandung unggul di babak pertama. Copyright: Arif Rahman/Indosport.comSelebrasi Atep seteleh membobol gawang Arema FC dan membawa Persib Bandung unggul di babak pertama.

Atep sendiri bahkan mengaku sedih setelah harus meninggalkan Persib secara tiba-tiba setelah bersama sejak 10 tahun lamanya. Karena bukan hal yang mudah meninggalkan kenangan pahit dan manis bersama Persib.

Tradisi mencoret legenda nyatanya berlanjut pada Liga 1 musim 2019 ini. Manajemen Persib memilih untuk tidak memperpanjang kontrak gelandang pekerja keras, yakni Hariono.

Keputusan itu dibenarkan langsung oleh pelatih Robert Rene Alberts. Menurut pelatih asal Belanda tersebut, Hariono dipastikan tidak akan lagi bersama Persib dalam waktu dekat ini.

"Kami akan berdiskusi besok (hari ini, red), tapi Hariono tidak akan perpanjang kontrak," ucap Robert Alberts.

Setelah 11 tahun menjadi bagian utama Persib, kini Hariono harus didepak dari daftar pemain Maung Bandung pada Liga 1 2020 mendatang. Namun keputusan itu bukan tanpa alasan.

Hariono memang sudah mulai menua, sehingga membuat performanya di atas lapangan juga semakin menurun. Ini bisa menjadi salah satu faktor Hariono dilepas oleh Maung Bandung.

© satupedia.com
Pemain Persib Bandung, Hariono. Copyright: satupedia.comPemain Persib Bandung, Hariono saat beraksi di atas lapangan.

Pada Liga 1 2019 ini, Hariono tampil sebanyak 20 pertandingan. Sama seperti musim-musim sebelumnya, ia memang tidak pernah mencetak gol (setidaknya sejak era Liga 1).

Akan tetapi, perannya cukup penting di lini tengah Persib. Menurut laporan laman resmi Liga Indonesia, Hariono berhasil melancarkan tekel 23 kali, 5 interceptions, dan 1 clearances.

Masih dari sumber yang sama, Hariono mampu melepaskan 481 operan dan 1 assist sepanjang Liga 1 2019. Permainan agresifnya di lini tengah membuat ia mengantongi 4 kartu kuning dan 31 pelanggaran.

Namun, permainan agresif nyatanya tidak cukup bagi pelatih Roboert Alberts. Oleh karena itu dirinya lebih memilih untuk melepas sang legenda hidup Maung Bandung.

Bagi para legenda Persib, tentunya tradisi ini (pencoretan Atep dan Hariono) diharapkan bisa berakhir dan tak akan terjadi pada Liga 1 musim-musim berikutnya.