Liga Indonesia

Dipecat Jadi Dirut TVRI, Helmy Yahya pernah Rahasiakan Harga Hak Siar Liga Inggris

Jumat, 17 Januari 2020 14:08 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Inikah sebab Direktur Utama TVRI Helmy Yahya dipecat oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik TVRI karena rahasiakan kontrak harga hak siar Liga Inggris?

Helmy Yahya diberhentikan lewat surat resmi No. 8/Dewas/TVRI/2020 yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pengawas TVRI Hidayat Thamrin di Jakarta, Kamis (16/01/20).

Dewan Pengawas TVRI itu juga menyebutkan kalau surat pembelaan Helmy Yahya pada 17 Desember 2019 tak bisa direima pihaknya.

"Saudara tidak menjawab atau memberi penjelasan mengenai pembelian program siaran berbiaya besar antara lain Liga Inggris dari pelaksanaan tertib administrasi anggaran TVRI," bunyi isi surat penghentian Helmy Yahya.

Seperti yang diketahui, TVRI menjadi televisi nasional yang berani menyiarkan beberapa pertandingan Liga Inggris 2019-20.

Tampaknya bukan tanpa sebab Dewan Pengawas TVRI melakukan hal tersebut. Pasalnya pada Juni 2019 lalu, Helmy Yahya juga tak mau menyebutkan nilai kontrak hak siar Liga Inggris.

© Line.today
Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik TVRI dikabarkan bakal memberhentikan tugas Helmy Yahya sebagai direktur utama. Copyright: Line.todayDewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik TVRI dikabarkan bakal memberhentikan tugas Helmy Yahya sebagai direktur utama.

"Kami menolak memberi tahu masalah angka (kontrak) karena bagian dari bisnis," tutur Helmy dalam konferensi pers ke awak media, Jumat (21/06/19) silam.

"Ini (jadi) kerja sama TVRI bersama Mola TV, nilai (kontrak) tidak boleh bocor," sambung Helmy.

Menurut Helmy Yahya kalau pihak Mola TV punya pertimbangan sendiri dalam memilih TVRI sebagai partner dalam menyiarkan Liga Inggris.

Di sisi lain Chief Operations Officer (COO) Mola TV Fery Wiraatmadja menjelaskan kalau pihaknya memiliki jalan berliku untuk mendapatkan hak siar Liga Inggris.

"Liga Inggris selalu melewati proses bidding (untuk mendapatkan hak siar). Kemudian melihat portfolio perusahannya dan juga sistem manajemennya," ungkap Ferry, 21 Juni 2019.

Lebih lanjut Ferry menambahkan kalau pihak Liga Inggris juga melihat rencana bisnis Mola TV. Jadi apa yang coba Mola TV tawarkan sebagai nilai lebih dalam mengembangkan konten turut dipertimbangkan.

Hak siar Liga Inggris memang diketahui sangat mahal, sehingga tak ada televisi swasta nasional yang berani membayar biaya tersebut (saat ini).

Media besar seperti Sky Sport dan BT Sport saja harus merogoh kocek seiktar 4,4 miliar poundsterling atau setara dengan Rp85 triliun.

Sedangkan menurut laman Stadium Astro, setiap televisi yang ingin menyiarkan pertandingan Liga Inggris harus membayar 9,2 miliar poundsterling atau sekitar Rp171 triliun.

Biaya itu tentunya sangat besar, yang akhirnya mungkin membuat pengeluaran keuangan TVRI menjadi tidak stabil serta berujung pada penghentian Helmy Yahya.