In-depth

Kemenangan yang Kembali 'Dirampok' dari AC Milan

Minggu, 23 Februari 2020 12:31 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© twitter.com/OptaPaolo
Selebrasi Ante Rebic usai mencetak gol di laga leg pertama semifinal Coppa Italia AC milan melawan jawara Serie A, Juventus, Jumat (14/02/20). Copyright: © twitter.com/OptaPaolo
Selebrasi Ante Rebic usai mencetak gol di laga leg pertama semifinal Coppa Italia AC milan melawan jawara Serie A, Juventus, Jumat (14/02/20).

INDOSPORT.COM - Keputusan kontroversial dari wasit kembali hadir di laga yang dimainkan AC Milan ketika bertandang ke markas Fiorentina di pertandingan Serie A Italia.  

AC Milan kembali harus kehilangan kemenangan penting saat bertandang ke markas Fiorentina pada pekan ke-25 Serie A di Stadion Artemio Franchi, Minggu (23/02/20) dini hari WIB. 

Bukan hanya hasil negatif yang disayangkan fans dan seluruh skuad Milan, melainkan cara mereka kalahlah yang dianggap menyakitkan. 

Ya, untuk kesekian kalinya di bulan Februari ini kemenangan AC Milan kembali 'dirampok' oleh keputusan kontroversial wasit. 

Pada laga dini hari tadi, setidaknya ada dua keputusan yang merugikan Milan. Pertama adalah dianulirnya gol Ibrahimovic dan kedua penalti yang diberikan untuk Fiorentina usai Cutrone dijatuhkan. 

AC Milan tampil dominan di hadapan ribuan pendukung Fiorentina. I Rossoneri tercatat memiliki 60 persen penguasaan bola. Romagnoli dkk membuat 504 operan berbanding 339 milik Fiorentina. 

Pada menit 33' babak pertama bench pemain AC Milan sempat bersorak oleh gol impresif yang diciptakan oleh Zlatan Ibrahimovic. Ibrahimovic melakukan aksi solo dengan melewati sejumlah pemain La Viola sebelum akhirnya dengan cerdik menempatkan bola di pojok kiri gawang Dragowski. 

Namun keceriaan Milan hanya berlangsung sesaat. Usai selebrasi, wasit memutuskan untuk mengecek Video Assistant Referee (VAR). Dari situ, terungkap terjadinya handsball yang dilakukan oleh Ibrahimovic. 

Hal ini pun jadi pro-kontra. Dari rekaman video justru terlihat bola mengenai tangan pemain Fiorentina, Gaetano Castrovilli. Di samping itu, jarak kejadian pun cukup jauh dari waktu terciptanya gol. 

Hal inilah yang sempat membingungkan fans dan penggawa AC Milan. Atas dianulirnya gol ini, laga babak pertama pun harus ditutup dengan skor imbang 0-0. 

Pada awal babak kedua, Ante Rebic sempat membuka harapan untuk Milan berkat golnya pada menit ke-56'. Keunggulan 1-0 pun bertahan hingga memasuki menit 80-an. 

Namun apa daya, wasit kembali 'menghukum' Milan dengan keputusan penalti. Bek sekaligus kapten Milan. Alessio Romagnoli, dianggap melakukan pelanggaran terhadap penyerang Fiorentina, Patrick Cutrone. 

Tanpa ragu wasit langsung meniup peluit dan menunjuk titik putih. Erick Pulgar yang ditunjuk menjadi eksekutor sanggup menuntaskan dengan baik. 

Momen ini pun kembali jadi pro kontra. Wasit dinilai terlalu terburu-buru untuk tak melihat VAR terlebih dahulu

Sebab, setelah melihat tayangan ulang, upaya tekel Romagnoli terlihat bersih dengan mengenai bola. Seharusnya hal itu tak berbuah hukuman untuk AC Milan. 

Ternyata, bukan kali ini saja AC Milan dirugikan oleh keputusan kontroversial wasit. Sekadar flashback, pada laga semifinal Coppa Italia menghadapi Juventus 14 Februari lalu, Milan juga dibuat pusing oleh keputusan wasit. 

Penalti Juventus

AC Milan benar-benar mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi Juventus di leg pertama semifinal Coppa Italia di Stadion San Siro, Jumat (14/02/20). 

Walau kalah jauh dalam penguasaan bola, Milan tercatat melancarkan serangan dengan lebih banyak dan efektif. Sebanyak 21 (11) tembakan berhasil dilepaskan berbanding 14 (4) milik Juventus. 

I Rossoneri juga unggul terlebih dahulu berkat gol Ante Rebic pada menit 61'. Namun, apalah daya, wasit harus menghukum Milan dengan tendangan penalti usai Davide Calabria melakukan handsball di masa injury time. 

Keputusan wasit Paolo Valeri ini pun dianggap tergolong kontroversial. Pasalnya, dari rekaman VAR, posisi tangan Calabria tidak dalam posisi aktif alias alias natural. 

Sulit bagi bek sayap Italia ini untuk menyembunyikan tangan kirinya. Namun, wasit tetap berkehendak lain. 

Ramai-ramai fans pun membandingkan insiden ini dengan kejadian serupa di laga Serie A musim lalu antara Juventus vs AC Milan. Saat itu wasit tidak memberikan penalti kepada Milan padahal Cuadrado terlihat dengan jelas menyentuh bola umpan Calhanoglu dengan tangan. 

Aturan ini sendiri masih jadi pro kontra di sepak bola. Banyak kasus di mana menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti bukan merupakan pelanggaran apabila sang pemain melakukannya dengan tidak sengaja.

Misalnya saja laga antara Juventus vs AC Milan (2019) dan pertandingan Cagliari vs Brescia (2020). Sama seperti Calabria, Cerri di laga Cagliari juga sama-sama meloncat membelakangi bola dan menyentuh bola dengan lengan dalam posisi natural. 

Buruknya Lini Depan Milan 

Terlepas dari poin yang hilang berkat keputusan inkonsisten dari wasit, lini depan AC Milan musim ini memang sangat buruk. 

Sebagai tim yang biasa bersaing di papan atas, AC Milan memiliki kekuatan ofensif yang mengecewakan musim ini. Sampai pekan ke-25, Milan berada di posisi ke-14 tim dengan ofensif terbaik. 

Milan sejauh ini baru menciptakan 27 gol. Kalah dari tim-tim medioker seperti Sassuolo (38), Lecce (32), Verona (28), dan bahkan Genoa (27). 

Sementara posisi lima besar ditempati oleh tim-tim bagus seperti Atalanta (63), Lazio (55), Inter (49), Juventus (48), dan AS Roma (43). 

Buruknya lini depan juga mengakibatkan banyaknya poin yang hilang dari AC Milan. I Rossoneri cukup sering meraih kemenangan tipis 1-0 di Serie A musim ini. Akibatnya, kemenangan pun sangat berisiko buyar di akhir laga.  

Sebagai gambaran buruknya lini depan Milan, saat ini di kubu Rossoneri Theo Hernandezlah (bek kiri) yang menjadi top skor tim dengan 5 gol. Jumlah gol Theo baru saja disamakan oleh Ante Rebic (5). 

Sementara di bawahnya ada Krzysztof Piatek (4), Hakan Calhanoglu (3), Zlatan Ibrahimovic (2). Untuk itulah I Rossoneri kini sangat berharap pada tuah Ibrahimovic sebagai mesin gol AC Milan