Bola Internasional

Apa Kabar Edgar Davids? Legenda Juventus yang Dijuluki The Pitbull

Sabtu, 7 Maret 2020 16:03 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Eddy LEMAISTRE/Corbis via Getty Images
Edgar Davids merupakan legenda Juventus dan Ajax Amsterdam yang dijuluki The Pitbull. Apa kabar dirinya? Copyright: © Eddy LEMAISTRE/Corbis via Getty Images
Edgar Davids merupakan legenda Juventus dan Ajax Amsterdam yang dijuluki The Pitbull. Apa kabar dirinya?

INDOSPORT.COM - Edgar Davids merupakan legenda Juventus dan Ajax Amsterdam yang dijuluki The Pitbull. Apa kabar dirinya?

Edgar Davids diketahui lahir di Paramaribo, Suriname pada 13 Maret 1973 silam. Sejak usia muda, Edgar Davids telah menekuni dunia sepak bola.

Bahkan, pada usia 12 tahun, Edgar sudah bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam sejak 1985 hingga 1991 silam alias mengenyam pendidikan selama enam tahun.

Akan bakat yang cekatan sebagai gelandang bertahan, serta rambut gimbal, dan kacamata, membuat Edgar dipromosikan ke tim utama Ajax Amsterdam.

Bersama Ajax sejak 1991 hingga 1996 silam, Edgar sukses merengkuh gelar Eredivisie, KNCB Cup, Johan Cruyff Shield, Liga Champions, UEFA Cup, UEFA Super Cup, dan Intercontinental Cup.

Bersama Ajax, Edgar membuat 20 gol dari 106 penampilan di seluruh kompetisi. Hal ini bukan tanpa sebab, karena para pemain kala Ajax kala itu mendapat tempaan dari Louis van Gaal.

Lalu, bakat Edgar pun terendus oleh raksasa Liga Italia, yakni AC Milan dan sukses memboyongnya serta dikontrak selama semusim 1996-97 (membuat 19 penampilan saja tanpa gol).

Meski kurang beruntung di AC Milan, tetapi Juventus melihat ada talenta yang bisa dikembangkan oleh Edgar. Maka Juventus pun merekrutnya (1997-2004).

Bersama Juventus selama kurang-lebih delapan musim, Edgar sukses meraup trofi Liga Italia (tiga kali), dan Supercoppta Italia (dua kali).

© GETTY IMAGES
Caption Copyright: GETTY IMAGESEdgar Davids saat bermain untuk Juventus (kiri) dan Barcelona (kanan).

Kemudian, Edgar pun dilepas ke Barcelona dengan status pinjaman pertengahan 2004. Pemain dengan tinggi 169 cm ini membuat satu gol saja dari 18 laga.

Lalu, pada 2004, Inter Milan sukses mengeluarkan Edgar dari Juventus. Selama semusim Edgar membuat 14 penampilan saja tanpa gol sekaligus meraih satu gelar Coppa Italia.

Davids pun mengambil tantangan kala Tottenham Hotspur merekrutnya pada 2005-07. Bermain di Liga Inggris, Davids membuat 40 penampilan dan satu gol.

Kemudian kembali ke Ajax lagi selama semusim (2007-08). Sentuhannya yang belum hilang dapat mengantarkan Ajax merebut gelar KNVB Cup.

Sempat vakum, Davids kembali mendapat kesempatan berkarier kala Crystal Palace mengontraknya. Namun, hanya bertahan selama setengah musim saja (2010).

Davids pun sempat mendapatkan peran ganda sebagai pemain-pelatih ketika klub asal Inggris, Barnet merekrutnya sejak 2012-14 silam. Lalu per 5 Januari 2014, Davids resmi pensiun.

Davids juga sukses meraih gelar individu, yakni UEFA European Championship Team of the Tournament (2000), FIFA World Cup All-Star Team (1998), dan FIFA 100.

Timnas Belanda

© Getty Images
Caption Copyright: Getty ImagesMantan pemain tim nasional Belanda Edgar Davids.

Talenta berbakat Davids ternyata membuatnya dipanggil untuk melakoni pertandingan bersama Timnas Belanda U-21 pada 1992-94 silam dengan membuat satu gol dari delapan laga.

Davids pun mendapat kesempatan untuk menjalani pertandingan di tim senior Belanda. Bahkan, menjalani debut pada 20 April 1994 silam.

Kala itu, Timnas Belanda bersua Republik Irlandia dan laga tersebut berakhir dengan skor 0-1. Davids memulai debut di usia 21 tahun 38 hari.

Davids pun sempat membela Timnas Belanda pada Piala Eropa 1996, 2000, dan 2004. Bahkan, ia tampil di Piala Dunia 1998 dan 2006. Total Davids pun mengoleksi enam gol dari 74 penampilan.

Terakhir kali, Davids membela Timnas Belanda terjadi pada 12 Oktober 2005 silam ketika bersua Makedonia. Pada usia 32 tahun 215 hari, Davids gagal membawa Belanda menang dari Makedonia usai laga berakhir 0-0.

Julukan The Pitbull

© Matthew Ashton - AMA / Contributor / Getty Images
Caption Copyright: Matthew Ashton - AMA / Contributor / Getty ImagesMantan pelatih Ajax Amsterdam hingga Manchester United Louis van Gaal.

Edgar Davids sempat mendapat julukan The Pitbull (ras anjing) kala masih aktif bermain sepak bola. Tak tanggung-tanggung, julukan tersebut keluar dari mulut Louis van Gaal.

Saat itu, mantan manajer Manchester United itu menganggap kalau permainan Edgar Davids begitu enerjik sebagai seorang gelandang tengah.

"Bisa saja, dia melihat saya sebagai pemain yang tak kenal lelah saat berlaga. Saya pun tersanjung mendapat julukan seperti itu dari Van Gaal," kata Davids dikuti Gazzetta Dello Sport.

Anjing Pitbull merupakan salah satu ras anjing tertua yang ada ada di dunia. Di mana ras anjing ini memiliki sejumlah ketangguhan yang diturunkan dari leluhurnya dulu.

Kabar Terkini

© Albert Llop/Anadolu Agency/Getty Images
Legenda Barcelona, (kiri-kanan) Rivaldo, Edgar Davids, dan Ronaldinho. Copyright: Albert Llop/Anadolu Agency/Getty ImagesLegenda Barcelona, (kiri-kanan) Rivaldo, Edgar Davids, dan Ronaldinho.

Pada 2017 lalu, Davids sempat mendapat pekerjaan sebagai staf pelatih klub sepak bola asal Belanda SC Telstar. Namun statusnya hanya magang saja.

SC Telstar memberikan kesempatan Davids magang selama tiga pekan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan gelar diploma pelatih.

Pada 2016 lalu juga, Davids sempat berkunjung ke Indonesia guna ikut dalam pertandingan persahabatan amal tim Calcio Legend melawan tim Primavera Baretti.

Baru-baru ini, Edgar Davids akan turut membela Barcelona Legends melawan Liverpool Legends dalam ajang amal LFC Foundation yang digelar Sabtu (28/03/20).

Edgar Davids tergabung bersama Patrivk Kluivers, Javier Saviola, hingga Juliano Belleti. Mereka akan melawan Peter Crouch, Luis Garcia, hingga Steve McManaman seperti dikutip laman resmi Liverpool.

Selain itu, Edgar Davids terjun ke dunia bisnis. Ia memiliki clothing line bernama Monta Street, fesyen yang terinspirasi dari sepak bola jalanan di mana sang gelandang merasa di situlah awal kariernya sebelum menjadi pesepak bola profesional.