In-depth

Nostalgia 5 Trisula Maut Mematikan Liga Indonesia: Ada Trio ABG Persija Jakarta

Sabtu, 4 April 2020 17:42 WIB
Editor: Coro Mountana
© Grafis: Yanto/INDOSPORT
Nostalgia 5 trisula maut mematikan, ada trio ABG Persija Jakarta. Copyright: © Grafis: Yanto/INDOSPORT
Nostalgia 5 trisula maut mematikan, ada trio ABG Persija Jakarta.

INDOSPORT.COM – Tahukah anda jika Liga Indonesia pernah memiliki 5 trisula maut mematikan yang salah satunya adalah trio ABG Persija Jakarta?

Trisula maut adalah barisan tiga penyerang yang saling bahu membahu menciptakan banyak gol dan menghadirkan prestasi bagi tim tersebut. Saat ini, tentu kita mengenal dengan trio Firmansah milik Liverpool yang sangat melegenda.

Lini serang Liverpool yang diisi Roberto Firmino, Sadio Mane dan Mohamed Salah sangatlah mematikan dan menghadirkan banyak gol bagi The Reds. Sebelum trio Firmansah, kita juga mengenal dengan trio MSN (Messi, Neymar dan Suarez) dan BBC (Benzema, Bale, Cristiano Ronaldo).

Namun ternyata trisula maut juga pernah hadir di Liga Indonesia dan tentunya sangatlah mematikan. Siapa saja trisula maut yang pernah menciptakan teror di Liga Indonesia?

Trio ABG (Aliyudin, Bambang Pamungkas, Greg Nwokolo)

Pertama, kita ada trio ABG di Persija Jakarta sejak 2007 hingga 2011. Trio ABG itu adalah Aliyudin, Bambang Pamungkas, dan Greg Nwokolo yang pernah menghiasi lini serang Persija Jakarta di Liga Indonesia.

Meski Greg Nwokolo sempat hengkang, tapi ia kembali lagi ke Persija sebelum akhirnya trio ABG ini benar-benar bubar pada 2011. Selama bermain bersama, trisula ini sangatlah mematikan karena mereka saling melengkapi.

Aliyudin adalah striker yang sangat lincah dan cepat serta pintar membuka ruang, Bambang Pamungkas dengan kemampuan duel udara mumpuni dilengkapi Greg Nwokolo, si pemilik gocekan maut. Nyaris tidak ada tim Liga Indonesia yang bisa selamat dari amukan trio ABG ini.

Trio ABG ini sangatlah sempurna, sayang meski sangat mematikan, Aliyudin, Bambang Pamungkas dan Greg Nwokolo gagal mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia bagi Persija Jakarta.

Anoure Obiora, Kayamba Gumbs, Zah Rahan

Salah satu alasan mengapa Sriwijaya FC bisa menjadi juara Liga Indonesia 2007 karena mereka memiliki trisula mematikan. Trisula di lini serang itu diisi oleh Anoure Obiora, Keith Kayamba Gumbs dan Zah Rahan Krangar.

Kerja sama antar 3 pemain asing ini tidak bisa diremehkan karena Obiora dan Kayamba seperti mengerti apa yang diinginkan oleh Zah Rahan. Sering kali Zah Rahan mampu melepaskan umpan matang yang hanya bisa dimengerti oleh Obiora dan Kayamba.

Hasil dari kerja sama tiga pemain bintang itu adalah membawa Sriwijaya FC menjadi kampiun Liga Indonesia 2007 usai mengalahkan PSMS Medan di final. Uniknya, ketiga pemain itu sama-sama mencetak gol dalam babak final itu melawan PSMS Medan.

Trio BBJ (Boaz, Beto, Jeremiah)

© INDOSPORT/Istimewa
Boaz Solossa, Ernest Jeremiah, dan Beto Golcalves Copyright: INDOSPORT/IstimewaBoaz Solossa, Ernest Jeremiah, dan Beto Golcalves

Sejatinya Liga Indonesia 2007 tidak hanya menjadi panggung dari trisula maut Sriwijaya FC saja, karena Persipura Jayapura juga memilikinya. Persipura Jayapura saat itu memiliki trio BBJ (Boaz Solossa, Beto Goncalves dan Ernest Jeremiah).

Meski terhenti di semifinal oleh PSMS Medan, trio BBJ akhirnya mengamuk di Liga Indonesia 2008 dengan mengantarkan Persipura Jayapura menjadi juara. Tak hanya juara, torehan ketiga pemain itu pada Liga Indonesia 2008 juga sangat menakjubkan dan mengerikan.

Bagaimana tidak, dalam daftar top skor, Persipura menempatkan Boaz Solossa dan Beto Goncalves dalam 3 besar bersama Cristian Gonzales. Boaz Solossa saat itu menjadi top skor dengan 28 gol, diikuti Beto Goncalves (23 gol) dan Ernest Jeremiah (16 gol).

Roman Chmelo, Noh Alam Shah, Muhammad Ridhuan

© instagram.com/legiunasingarema
Noh Alam Shah, saat berseragam Arema FC dan berhasil menjuarai Liga Super Indonesia 2009-10. (Foto: instagram.com/legiunasingarema) Copyright: instagram.com/legiunasingaremaNoh Alam Shah, saat berseragam Arema FC dan berhasil menjuarai Liga Super Indonesia 2009-10. (Foto: instagram.com/legiunasingarema)

Arema juga pernah memiliki trisula maut dalam diri Roman Chmelo, Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan. Bahkan trisula maut ini berhasil mengantarkan Arema menjuarai Liga Indonesia 2010 mengungguli Persipura Jayapura.

Di musim itu, memang Roman Chmelo, Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan benar-benar membuat tim-tim lain termasuk Persipura Jayapura tak berkutik. Sampai-sampai, mereka pernah membuat Arema FC unggul 10 poin atas Persipura Jayapura.

Roman Chmelo memiliki kecerdasan dalam menjadi otak serangan dengan ketenangannya, Muhammad Ridhuan punya kecepatan dan umpan silang yang sangat presisi, dilengkapi tendangan mematikan Noh Alam Shah.

Satu momen yang paling diingat dari trisula mematikan ini ketika Arema mengalahkan Persema Malang. Dalam pertandingan yang dimenangkan Arema itu, Noh Alam Shah berhasil mencetak gol dari tendangan salto yang sangat indah.

Cristian Gonzales, Ronald Fagundez, Danilo Fernando

© ANTARA
Pemain Persik Kediri, Danilo Fernando Menghindari Jegalan di Liga Champions Asia Copyright: ANTARAPemain Persik Kediri, Danilo Fernando Menghindari Jegalan di Liga Champions Asia

Terakhir, kita memiliki trisula maut dari Persik Kediri yang berisikan Cristian Gonzales, Ronald Fagundez dan Danilo Fernando. Trisula maut ini jugalah yang sukses membuat Persik Kediri bisa berbicara banyak di Liga Champions Asia 2007.

Seperti trisula maut lainnya, ketiganya memiliki kemampuan yang saling melengkapi sehingga membuat siapapun lawan Persik Kediri saat itu pasti akan gentar.

Danilo Fernando memiliki kecerdasan di atas rata-rata, Ronald Fagundez adalah dewa kaki kiri serta Cristian Gonzales, penyerang haus gol di Liga Indonesia.