Liga Italia

Tak Kunjung Dapatkan Pengganti Pioli, Ini Alasan Rangnick Ogah Gabung AC Milan

Jumat, 10 April 2020 16:06 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Isman Fadil
© Goal.com
Ralf Rangnick ogah gabung raksasa Serie A Liga Italia, AC Milan gantikan Stefano Pioli karena satu alasan. Copyright: © Goal.com
Ralf Rangnick ogah gabung raksasa Serie A Liga Italia, AC Milan gantikan Stefano Pioli karena satu alasan.

INDOSPORT.COM - Beberapa bulan terakhir nama Ralf Rangnick bakal menjadi pengganti Stefano Pioli untuk menukangi raksasa Serie A Liga Italia, AC Milan. Akan tetapi rupanya ada permasalahan yang mengganjal.

Sebelumnya, sempat tersirat kabar jika bakal berlangsung revolusi Rangnick dengan maksud perubahan total AC Milan jika sukses datangkan mantan pelatih RB Leipzig tersebut. Alasannya cuma satu yakni untuk bisa mengembalikan performa klub di masa kejayaannya.

Pioli yang ditunjuk sebagai pelatih sebelumnya terkesan tak bisa penuhi ekspektasi Rossoneri untuk bisa lolos ke Liga Champions musim ini usai hanya bertengger di posisi tujuh klasemen Serie A Liga Italia.

Ivan Gazidis selaku CEO AC Milan kabarnya sudah melangsungkan kontak pertama dengan Rangnick dan sempat terjadi negosiasi terkait ketersediaannya untuk datang ke San Siro. Sayangnya upaya Il Diavolo menemui jalan buntu karena tak adanya kesepakatan.

Dilansir laman berita Milan News, alasan utama tidak adanya kata sepakat dikarenakan AC Milan tak bisa memberikan kejelasan terkait berapa budget transfer yang nantinya bisa digunakan oleh Rangnick.

Anggaran ini sendiri nampak sangat penting bagi Rangnick mengingat kedatangan pemain baru bakal memberikan perubahan signifikan bagi AC Milan kelak.

Karena kekurangan itu pada akhirnya Rangnick menunda terlebih dahulu keputusannya untuk bisa melakoni Serie A Liga Italia. AC Milan yang kadung rencankan revolusi bisa dibilang mengalami kerugian.

Bagaimana tidak, karena rencana mereka demi datangkan Rangnick sempat terjadi konflik internal sehingga menghancurkan klub dari dalam. Puncaknya mereka telah kehilangan Zvonimir Boban selaku salah bagian dari manajemen karena dianggap tidak kooperatif.