Liga Champions

On This Day: Asap Derby Milan Ciptakan Foto Romantis Materazzi dan Rui Costa

Senin, 13 April 2020 13:42 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Mike Hewitt/Getty Images
On this day atau tepat hari ini di mana terjadi asap yang membumbung tinggi ke udara dalam derby Milan dan sukses menciptakan karya nan melegenda di ranah sepak bola. Copyright: © Mike Hewitt/Getty Images
On this day atau tepat hari ini di mana terjadi asap yang membumbung tinggi ke udara dalam derby Milan dan sukses menciptakan karya nan melegenda di ranah sepak bola.

INDOSPORT.COM - On this day atau tepat hari ini dimana terjadi asap yang membumbung tinggi ke udara dalam derby Milan dan sukses ciptakan foto romantis Materazzi dan Rui Costa.

Derby Milan atau Derby della Madonnina merupakan sebuah pertandingan sepak bola antara dua klub terkemuka di Kota Milan, Italia.

Derby tersebut mempertemukan Inter Milan dan juga AC Milan. Pertandingan pertama yang membuat dua tim ini berhadapan terjadi pada 10 Januari 1909 silam.

Pertandingan yang berjalan sangat panas itu membuat AC Milan sukses menang 3-2 dari Inter Milan di Stadion San Siro atau Giuseppe Meazza.

Perjumpaan kedua tim masih terus berlanjut hingga kini, baik di pentas domestik ataupun ajang internasional. Total sudah 225 kali Inter dan Milan berlaga hingga artikel ini dipublikasikan.

Rinciannya ialah 82 kali Inter Milan menang (309 gol), 76 kemenangan AC Milan (301), dan 67 laga berakhir imbang. Jumlah tersebut masih bisa bertambah.

Bicara soal gelar, AC Milan lebih diunggulkan karena telah memenangi 48 trofi. Sedangkan Inter Milan baru menorehkan 39 gelar juara saja.

Kendati demikian ternyata ada sebuah tragedi yang sangat menggemaskan sekaligus berkesan untuk insan sepak bola dunia pada laga Inter melawan Milan.

Tepatnya pada musim 2004/05 silam, di mana dua klub asal Kota Milan, Italia ini harus berjumpa pada babak perempatfinal Liga Champions.

AC Milan saat itu diisi oleh pemain-pemain berkualitas seperti Andrea Pirlo, Andri Shevchenko, Kaka, Dida, Paulo Maldini, hingga Rui Costa.

Sedangkan Inter Milan dihuni skuat yang juga tak kalah luar biasanya macam Marco Materazzi, Francesco Toldo, Esteban Cambiasso, hingga Adriano.

Pada leg pertama membuat AC Milan bertindak sebagai tuan rumah. Dalam laga itu, Inter Milan harus mengakui ketangguhan tuan rumah usai kalah 0-2 lewat gol Stam dan Shevchenko.

© Mike Hewitt/Getty Images
Marco Materazzi dan Rui Costa Copyright: Mike Hewitt/Getty ImagesPenggawa Inter Milan Christian Vieri (kiri), bek Marco Materazzi (tengah) dan penyerang AC Milan Rui Costa (kanan).

Lalu tibalah pada leg kedua, di mana Inter Milan bertindak sebagai tuan rumah. Para pendukung militan kedua tim turut memenuhi seisi stadion pada malam itu.

Pertandingan tetap berjalan panas. Bahkan Inter Milan sempat unggul terlebih dahulu lewat gol gelandang Esteban Cambiasso. Namun dianulir oleh wasit Markus Merk.

Melihat ketidakadilan dari sang pengadil ternyata membuat suporter garis keras Inter Milan murka. Mereka tiba-tiba saja menyalakan flare, bom asap, hingga petasan pada menit ke-72. Kala itu, AC Milan tengah unggul 1-0 lewat gol Andriy Shevchenko di menit ke-30

Bahkan sebuah suar sempat mendarat di bahu kiper AC Milan Nelson Dida. Sang penjaga gawang pun langsung diamankan dan diberi pertolongan medis.

Para petugas keamanan, pemadam kebakaran, hingga medis turut berkeluyuran dalam membersihkan keributan yang sangat berbahaya ini.

Wasit pun sempat menghentikan pertandingan sementara. Pada saat ini, terjadilah sebuah momen romantis antara pemain Inter Milan dan AC Millan.

Salah satu fotografer turut mengabadikan gambar ketika bek Inter Milan Marco Materazzi tengah berdampingan dengan penyerang AC Milan Rui Costa.

Dalam beberapa foto yang tercipta, Materazzi tampak sedang ngobrol dengan Rui Costa melihat kerusuhan tersebut. Bahkan gambar tersebut menimbulkan banyak arti.

© Pressefoto Ulmer\ullstein bild via Getty Images
Marco Materazzi dan Rui Costa Copyright: Pressefoto Ulmer\ullstein bild via Getty ImagesPenggawa Inter Milan Christian Vieri (kiri), bek Marco Materazzi (tengah) dan penyerang AC Milan Rui Costa (kanan).

Di mana para pemain sepak bola sejatinya tak memiliki dendam kesumat ke sesama pemain. Rivalitas hanya terjadi di atas lapangan selama 90 menit saja.

Hal ini menjadi contoh luar biasa bagi insan sepak bola dunia, termasuk suporter, agar tak membabibuta dalam bertindak dan merugikan diri sendiri.

Sementara itu, pertandingan tersebut berakhir untuk kemenangan AC Milan dengan agregat 5-0. Meskipun sejatinya AC Milan hanya mencetak satu gol ke gawang Inter Milan di leg kedua, UEFA memberikan hukuman kepada La Beneamata karena gagal mengendalikan suporternya dan berujung kisruh. AC Milan pun diberikan kemenangan 3-0, dan agregat pun menjadi 5-0.