Liga Indonesia

Keuangan Babak Belur, Sriwijaya FC Sindir PT LIB Soal Subsidi Liga 2

Sabtu, 18 April 2020 08:35 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Indra Citra Sena
© Yuhariyanto/INDOSPORT
Logo klub Liga 2, Sriwijaya FC. Copyright: © Yuhariyanto/INDOSPORT
Logo klub Liga 2, Sriwijaya FC.

INDOSPORT.COM - Pandemi virus corona (Covid-19) seperti diketahui bersama membuat kompetisi dihentikan sampai 29 Mei nanti. Otomatis, situasi ini berdampak langsung terhadap sektor keuangan klub-klub di Indonesia, termasuk Sriwijaya FC.

Padahal, Sriwijaya FC tadinya sudah sangat siap secara finansial untuk mengarungi Liga 2 2020, namun belakangan justru babak belur karena sama sekali tak ada pemasukan.

“Memang harus diakui. Kondisi keuangan Sriwijaya FC babak belur. Sponsor tidak ada yang masuk sehingga pencairan dari sponsor pun nihil,” ungkap Wakil Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin, Kamis (16/4/20).

Di satu sisi, gaji pemain tetap harus dibayarkan. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang telah cukup membantu melalui kebijakan maksimal pembayaran gaji pelatih dan pemain sebesar 25 persen.

Tapi tetap saja tidak ada pemasukkan dalam tim karena memang Liga 2 2020 tidak berjalan sama sekali. Sponsor Sriwijaya FC seperti Bank SumselBabel, PT TEL, PTBA, dsb. juga menunggu kejelasan kompetisi untuk dapat memproses pencairan dana segar.

“Kami dijanjikan operator liga (PT LIB), pembayaran termin pertama uang subsidi Liga 2 sebesar Rp250 juta dari total subsidi musim ini sebesar Rp1,15 miliar. Alhamdulillah sampai sekarang belum dibayar,” jelasnya.

Dengan kondisi saat ini, PSSI dan PT LIB juga sama. Tentunya proses pencairan tak bisa dilakukan karena kompetisi terhenti sebagai imbas dari pandemi virus corona.

Selama tiga bulan terakhir, manajemen Sriwijaya FC menggunakan dana talangan untuk membayar gaji pemain, namun entah sampai kapan kami bisa kuat memberikan dana talangan. Kami tidak tahu,” tandas Hendri Zainuddin.

Manajemen Sriwijaya FC bukan hanya harus memikirkan gaji pemain dan pelatih sebesar 25 persen, melainkan juga pembayaran Wisma Atlet yang sesuai dengan kontrak.