Liga Italia

Bari, Klub Serie C yang Rutin Lahirkan Bintang Top Italia

Minggu, 10 Mei 2020 22:27 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Yohanes Ishak
© The Gentelmen Ultra, Wikipedia, INDOSPORT
Bari, Klub Serie C yang Rutin Lahirkan Bintang Top Italia Copyright: © The Gentelmen Ultra, Wikipedia, INDOSPORT
Bari, Klub Serie C yang Rutin Lahirkan Bintang Top Italia

INDOSPORT. COM - Bari, klub yang cuma mentas di kasta Serie C ini, dahulu tergolong rutin menghasilkan bintang-bintang top Italia.

Kiprah Bari di jagat sepak bola Liga Italia memang sudah jarang terdengar lagi. Sejak terdegradasi pada 2010/11 lalu, Bari hingga sekarang belum bisa promosi ke kasta tertinggi Serie A lagi.

Bahkan nasib Bari kini makin parah. Musim 2018/19 Bari hanya menghiasi Serie D, dan pada 2019/20 bersaing dalam Serie C.

Walau demikian, Bari sejatinya punya sejarah manis. Terutama tentang melahirkan bintang-bintang top Italia, Bari dahulu tergolong rutin melakukannya.

Antonio Cassano

© Getty Images Europe
Antonio Cassano legenda AC Milan Copyright: Getty Images EuropeAntonio Cassano legenda AC Milan

Nama Antonio Cassano tenar sebagai salah satu penyerang lubang top Italia. Karier Cassano pernah dilalui bersama klub-klub top, seperti AS Roma, Real Madrid, AC Milan, dan Inter Milan.

Kalau melihat jauh ke belakang, Bari benar-benar terlibat dalam proses kegemilangan karier Cassano. Bahkan Cassano terbilang merupakan pemain asli hasil binaan akademi Bari.

Cassano promosi ke tim senior Bari pada 1999. Berkat terus tampil memukau, dua tahun kemudian Cassano dibeli raksasa AS Roma.

Menariknya, transfer Cassano ke AS Roma sampai sekarang masih menjadi rekor penjualan termahal Bari. Cassano yang kini sudah pensiun, selama membela Bari dulu tampil 50 kali dan mencetak enam gol.

Nicola Ventola

© Marco Luzzani - Inter/FC Internazionale via Getty Images
Nicola Ventola, eks striker Inter Milan yang mengidolakan Erick Thohir Copyright: Marco Luzzani - Inter/FC Internazionale via Getty ImagesNicola Ventola, eks striker Inter Milan yang mengidolakan Erick Thohir

Perempat final Liga Champions 1998/99, Inter Milan harus tersingkir setelah kalah agregat 1-3 dari tim yang akhirnya menjadi juara, Manchester United. Kala itu, satu-satunya pemain Inter Milan yang bisa menjebol gawang MU adalah sang penyerang bernama Nicola Ventola.

Karier Ventola sepanjang musim 1998/99 memang menjadi salah satu tumpuan utama Inter Milan di lini depan. Walau musim berikutnya langsung dipinjamkan ke Bologna, Ventola tetap pernah merasakan manisnya dianggap sebagai penyerang elite Italia.

Kalau melihat ke belakang, karier Ventola sejatinya tak lepas dari peran Bari. Ventola bahkan tergolong pemain hasil binaan akademi Bari dan promosi ke tim utama pada 1995.

Ventola membela Bari hingga tahun 1998, demi menerima pinangan Inter Milan. Sepanjang membela Bari, Ventola tampil 52 kali dan mencetak 13 gol.


Gianluca Zambrotta

© INDOSPORT/GETTY IMAGES
Caption Copyright: INDOSPORT/GETTY IMAGESGianluca Zambrotta

Berawal dari posisi gelandang sayap, Gianluca Zambrotta tiba-tiba berubah menjadi seorang bek sayap modern hebat di Italia. Tak ada data pasti, tapi mungkin Zambrotta bek sayap Italia pertama yang menerapkan gaya sepak bola modern, rajin membantu serangan dan piawai dalam bertahan.

Karier Zambrotta tenar bersama tiga klub top Eropa, Juventus, Barcelona, dan AC Milan. Zambrotta juga termasuk pemain penting ketika Italia menjuarai Piala Dunia 2006.

Kalau melihat ke belakang, kegemilangan karier Zambrotta sebenarnya tak lepas dari peran Bari. Pada 1997, Bari menyelamatkan Zambrotta yang sudah dibuang mentah-mentah oleh Como.

Gabung Bari secara gratis, Zambrotta seakan langsung mengucapkan rasa terima kasih. Dua tahun berkostum Bari, Zambrotta tampil gemilang, hingga membuat Juventus datang memboyongnya.

Leonardo Bonucci

© Getty Images
Leonardo Bonucci, bek tengah Juventus. Copyright: Getty ImagesLeonardo Bonucci, bek tengah Juventus.

Tak perlu diragukan lagi reputasi Leonardo Bonucci sebagai bek elite Italia. Rutin membela Timnas Italia, dan tujuh gelar Serie A bersama Juventus, jadi bukti nyata kualitas hebat Bonucci.

Kalau melihat ke belakang, sinar Bonucci tak lepas dari peran klub Bari. Musim 2009/10, Bari membeli Bonucci dari Genoa dengan mahar 10,5 juta euro.

Pembelian yang ternyata berbuah manis bagi Bari maupun Bonucci. Hanya semusim, Bonucci tampil sangat gemilang yang membuat Juventus rela membelinya dari Bari dengan harga 15,5 juta euro.