Liga Inggris

Sempat Akan Ditendang, Henderson Menjelma Jadi Pilar Penting Liverpool

Minggu, 10 Mei 2020 09:15 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Indra Citra Sena
© GettyImages
Gelandang Jordan Henderson membuktikan dirinya mampu bangkit dan menjelma sebagai salah satu pilar penting Liverpool dalam beberapa musim terakhir. Copyright: © GettyImages
Gelandang Jordan Henderson membuktikan dirinya mampu bangkit dan menjelma sebagai salah satu pilar penting Liverpool dalam beberapa musim terakhir.

INDOSPORT.COM - Jalan hidup seseorang tiada yang tahu. Ungkapan itu paling cocok buat menggambarkan perjalanan karier seorang Jordan Henderson di Liverpool.

Sempat akan ditendang dari Anfield karena dianggap kariernya di Liverpool telah habis, Henderson membuktikan dirinya mampu bangkit dan menjelma sebagai salah satu pilar penting dalam beberapa musim terakhir.

Kejadian tersebut terjadi pada musim panas  2012. Liverpool yang baru saja menunjuk Brendan Rodgers sebagai pelatih berminat menukar Henderson dengan Clint Dempsey dari Fulham.

Rodgers beranggapan karier Henderson tak berkembang di Anfield. Oleh karenanya, pemain yang didatangkan dari Sunderland pada 2011 dengan banderol 16 juta pound (sekitra Rp293,5 miliar) tersebut dipersilakan hengkang ke Fulham sebagai alat tukar guna mendatangkan Dempsey.

Dilansir ESPN, Henderson menolak hengkang ke Fulham sesuai keinginan Rodgers. Alih-alih menuruti keinginan pelatih barunya, dia menegaskan bakal tetap bertahan di Liverpool dan berjanji bakal membuktikan jika semua anggapan tentangnya itu keliru.

“Saya akan bertahan di Liverpool dan membuktikan jika anggapan Anda tentang saya adalah sebuah kekeliruan,” ujar Jordan Henderson kepada Brendan Rodgers saat itu.

Tiga tahun berada di Anfield, Rodgers memang nyatanya terbukti keliru menilai kualitas Henderson. Gelandang berusia 29 tahun itu bahkan sukses menggantikan peran Steven Gerrard sebagai kapten Liverpool saat pelatih berusia 47 tahun itu masih berada di sana.

Untung saja saat itu Henderson memaksa untuk tetap bertahan dan membuktikan diri jika dirinya layak berada di lini tengah Liverpool.

Andaikan saat itu dirinya setuju hengkang ke Fulham, mungkin saat ini Liverpool masih kebingungan mencari kepingan puzzle mereka yang hilang dan tentu saja namanya kemungkinan besar tidak akan secemerlang sekarang.