In-depth

Ketika Stefano Pioli Temukan Formula Ketajaman Lini Depan AC Milan

Minggu, 5 Juli 2020 14:42 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Alessandro Sabattini/Getty Images
Stefano Pioli akhirnya sukses menemukan formula terbaik untuk memperbaiki ketajaman lini depan AC Milan di Serie A Italia. Copyright: © Alessandro Sabattini/Getty Images
Stefano Pioli akhirnya sukses menemukan formula terbaik untuk memperbaiki ketajaman lini depan AC Milan di Serie A Italia.

INDOSPORT.COM - Stefano Pioli akhirnya sukses menemukan formula terbaik untuk memperbaiki ketajaman lini depan AC Milan di Serie A Italia. 

AC Milan berbangga usai berhasil mengalahkan tuan rumah Lazio dengan skor telak 3-0 pada lanjutan pekan ke-30 Serie A Italia, di Stadion Olimpico, Minggu (05/07/20), dini hari WIB.

Melawan tim peringkat kedua, AC Milan sanggup mendominasi jalannya pertandingan dengan 58 persen penguasaan bola. Tiga gol Rossoneri diceploskan oleh Hakan Calhanoglu (23'), Zlatan Ibrahimovic (34'), dan Ante Rebic (59'). 

Hasil ini membawa Milan untuk sementara naik ke posisi enam klasemen dengan 46 poin. Romagnoli dkk belum terkalahkan di empat laga terakhir Serie A dengan meraih tiga menang dan satu seri.  

Bukan cuma soal catatan kemenangan yang luar biasa, melainkan juga produktivitas AC Milan yang meningkat tajam. Sebelum jeda pandemi, AC Milan memiliki masalah serius pada lini depan. 

I Rossoneri cuma mengemas 28 gol dari 26 pertandingan Serie A Italia. Saat itu Milan tertinggal jauh dari Napoli (41 gol), Atalanta (70), Roma (51), Lazio (60), Juventus (50), dan Inter (49) dalam periode pertandingan yang sama. 

Sebelum pekan ke-27, AC Milan cuma dua kali mencetak tiga gol dalam satu pertandingan, yakni kala mengalahkan Udinese dan Bologna dengan skor tipis 3-2. Selebihnya Milan cuma menang tipis 1-0, 2-1, dan sering kali berakhir imbang 1-1, 0-0, dan sisahnya menelan kekalahan. 

Di Serie A, AC Milan bahkan tidak memiliki striker tajam yang menjadi goal gater. Sampai pekan ke-26, top skor AC Milan di Serie A musim ini adalah Ante Rebic dengan 6 gol. 

Di posisi kedua ada Theo Hernandez dengan 5 gol diikuti oleh Hakan Calhanoglu dengan 4 gol. Jelas ada masalah serius pada lini depan AC Milan. 

Akan tetapi, situasi ini mendadak berubah drastis ketika Serie A Italia digulirkan kembali pada pekan ke-27 setelah sekitar tiga bulan terhenti. Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, berhasil mengubah AC Milan menjadi tim yang ofensif. 

Mendadak Tajam

AC Milan telah menjalani empat laga sejak Serie A Italia kembali digulirkan pada pekan ke-27, 22 Juni lalu. Dalam empat pertandingan ini Milan menyapu tiga kemenangan dan satu hasil imbang. 

Hebatnya, dari empat laga AC Milan berhasil menyarangkan 11 gol dan hanya kebobolan 3 gol. Statistik ini adalah yang terbaik sepanjang musim ini. 

Pada laga pekan ke-27 Milan membantai Lecce dengan skor telak 4-1. Lalu disusul dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas AS Roma di pekan ke-28, serta meraih hasil imbang 2-2 dari SPAL, dan teranyar membantai Lazio dengan skor 3-0. 

Semua penyerang AC Milan sukses mencetak gol dalam kurun empat laga ini. Yang paling impresif tentu saja adalah Ante Rebic yang menyumbang 3 gol dari 4 laga. 

Disusul oleh Hakan Calhanoglu dan Rafael Leao masing-masing membuat 2 gol, serta diikuti Samu Castillejo dan Zlatan Ibrahimovic dengan masing-masing satu gol. Sisahnya gol dibuat oleh gelandang serang Giacomo Bonaventura. 

Kredit pun patut diberikan kepada pelatih AC Milan, Stefano Pioli. Lalu, bagaiaman cara Pioli mengubah Milan menjadi tim yang ofensif?