In-depth

Kisah Musa Juwara, Tinggalkan Gambia di Usia Belia dan Siap Bersinar di Serie A

Selasa, 7 Juli 2020 18:37 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Mungkin bintang Bologna, Musa Juwara, tak pernah membayangkan jika hidup akan membawanya ke jalan tenar yang sebentar lagi bakal dirinya tapaki. Copyright: © Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Mungkin bintang Bologna, Musa Juwara, tak pernah membayangkan jika hidup akan membawanya ke jalan tenar yang sebentar lagi bakal dirinya tapaki.

INDOSPORT.COM – Mungkin bintang Bologna, Musa Juwara, tak pernah membayangkan jika hidup akan membawanya ke jalan tenar yang sebentar lagi bakal dirinya tapaki.

Beberapa tahun lalu, dirinya masih berada di dalam kapal kecil yang melintasi Laut Mediterania dan saat ini Musa Juwara berhasil berdiri sebagai salah satu rising star yang namanya patut diperhitukan di kancah Serie A Liga Italia masa depan.

Musa Juwara adalah kisah pemuda Afrika pada umumnya. Bermain sepak bola dan mengincar Eropa sebagai tanah impian untuk kabur dari kemelaratan dan kemuraman hidup yang menjeratnya.

Gabungan antara kerja keras, prihatin, dan keberuntungan yang terus menaunginya, Musa sukses mengejutkan publik pencinta Serie A Liga Italia usai dirinya berhasil berkontribusi atas kemenangan Bologna kontra Inter Milan beberapa hari yang lalu.

Masih berusia 18 tahun, Musa telah melewati segala rintangan dan kerasnya hidup yang tak pernah ada di dalam bayangan seorang remaja seusianya. Imannya pada sepak bolalah yang kemungkinan besar berhasil membuat dirinya bertahan sejauh ini.

Lahir dan tumbuh di Gambia, Musa nekat menyeberang ke Italia sendirian saat usianya baru menginjak 14 tahun. Musa kecil mendarat di Sisilia pada tahun 2016, bersamaan dengan 25 ribu imigran yang menjadikan Italia sebagai tanah impian mereka.

Musa mengawali kariernya di Virtus Avigliano, klub amatir yang berada di daerah Basilicata sebelum kemudian pemandu bakat dari Chievo menemukan talentanya dan memboyongnya. Sebuah keputusan yang mungkin akan sangat disyukurinya, keputusan yang terbukti berhasil mengubah jalan hidupnya.

Sebelum bergabung bersama Chievo, pelatihnya yang bernama Vitantonio Summa secara resmi mengadopsinya dan menjadikan dirinya sebagai orang tua asuh legal bagi Musa Juwara. Salah satu hal yang membuat kepindahannya berhasil terlaksana.

Pasalnya, sebelum resmi merapat ke Chievo, transfer Musa sempat dicekal oleh FIGC dengan alasan aturan anti-eksploitasi bagi imigran ilegal di bawah umur. Hal yang sempat membuat dirinya benar-benar terpukul.

“Musa benar-benar terpukul atas pencekalan yang dilakukan oleh FIGC tersebut. Dirinya hampir saja tenggelam dalam depresi,” ujar Loredana Bruno, istri Vitantonio Summa ketika diwawancarai oleh Corriere della Sera.

Musa dan keluarga barunya di Italia menolak untuk tunduk pada pencekalan yang dilakukan oleh FIGC. Hasilnya, mereka sukses memenangkan persidangan dan kepindahan Musa ke Chievo berhasil terlaksana pada bulan November tahun 2017.