Liga Indonesia

Peri Sandria Si Raja Hattrick, Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa Lewat

Minggu, 11 Oktober 2020 17:55 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Dokumen Pribadi
Peri Sandria, legenda Bandung Raya yang sukses pada era 1990-an. Copyright: © Dokumen Pribadi
Peri Sandria, legenda Bandung Raya yang sukses pada era 1990-an.

INDOSPORT.COM - Catatan 34 gol milik Peri Sandria barangkali sudah dilampaui dua tahun lalu oleh Sylvano Comvalius, tapi ada satu rekor yang hingga kini masih terus ia pegang, yakni hattrick paling banyak semusim di Liga Indonesia (sekarang Liga 1). 

Bersama Kurniawan Dwi Yulianto (Pelita Jaya; 1997-1998) dan Oscar Aravena (PSM Makassar; 2003), Peri mampu menorehkan catatan trigol satu laga sebanyak empat kali pada edisi 1994-1995.

Rekor tersebut jauh melebihi pencapaian striker-striker legendaris Liga Indonesia lain sekaliber Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa. Keduanya paling banyak hanya menciptakan dua hattrick dalam semusim.

Bahkan, Sylvano Comvalius dan Marko Simic yang mampu menggelontorkan lebih dari 30 gol masing-masing di Liga 1 2017 dan 2019 tak sanggup menyamai rekor seorang Peri Sandria.

Comvalius tercatat hanya dua kali mengukir hattrick di Liga 1 2017, begitu pula Marko Simic yang sebatas membukukan tiga trigol semusim ketika menjadi top skor Liga 1 2019.

Selain itu, Peri juga sempat menciptakan duet maut yang haus gol era 1990-an bersama striker jempolan asal Montenegro Dejan Glusevic. Dia begitu disegani kawan maupun lawan.

© Dok. Tabloid BOLA
Statistik hattrick Peri Sandria. Copyright: Dok. Tabloid BOLAStatistik hattrick Peri Sandria.

Peri Sandria berduet dengan Dejan Glusevic di Bandung Raya. Total, mereka membukukan 110 gol selama dua musim dan bergantian meraih gelar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia edisi 1994/95 dan 1995/96. 

Musim pertama, Peri menjadi pemain tertajam bermodalkan 34 gol, dan Dejan Glusevic gantian menyabet Sepatu Emas berselang semusim kemudian (30 gol).

"Memang ada perjanjian di antara kami berdua," kata Peri Sandria seperti dikutip dari Tabloid BOLA edisi 2.841 (Jumat, 2 Februari 2018). 

"Kami sama-sama menepikan ego dan mengutamakan tim. Saya banyak diberi umpan olehnya di LI 1994/95, maka saya gantian menyuplai bola matang untuknya di LI 1995/96," cetusnya.

Baik Peri Sandria maupun Dejan Glusevic diketahui masih terus menjalin hubungan baik hingga kini. Mereka rutin berkomunikasi dan menanyakan kabar masing-masing.