In-depth

Marc-Andre ter Stegen Lebih dari Sekadar Kiper untuk Barcelona

Minggu, 6 Desember 2020 12:44 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© David S. Bustamante/Soccrates/Getty Images
Spesialnya kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen. Copyright: © David S. Bustamante/Soccrates/Getty Images
Spesialnya kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen.

INDOSPORT.COM - Jika berbicara tentang sosok kiper spesial, Bayern Munchen punya Manuel Neuer, sedangkan Barcelona punya Marc-Andre ter Stegen.

Marc-Andre ter Stegen, pria kelahiran 30 April 1992 ini sudah jadi bagian vital skuat Blaugrana sejak didatangkan dari Borussia Monchengladbach pada 2014.

Kisahnya dengan sepak bola pun sudah dimulai sejak sangat dini. Bagaimana tidak, ia bergabung dengan Borussia Monchengladbach sejak usianya empat tahun, tepatnya pada 1996.

Kariernya melesat begitu cepat hingga berhasil debut secara profesional di ajang Bundesliga Jerman saat berusia 18 tahun. Momen penting ini terjadi saat Borussia Monchengladbach berhadapan dengan FC Koln pada pada 10 April 2011.

Menyusul kemenangan 5-1 atas FC Koln, tidak butuh waktu lama bagi Ter Stegen untuk menjadi pilihan pertama di pos penjaga gawang.

Pemain yang juga pernah menggondol predikat kiper terbaik Bundesliga Jerman tersebut akhirnya jadi bagian Barcelona, melakoni debut di ajang Liga Champions kontra APOEL Nicosia FC pada 17 September 2014.

Seperti pesepak bola pada umumnya, Ter Stegen telah melalui banyak hal saat meniti karier. Salah satu momen tersulitnya di Barcelona adalah menjadi pengganti Claudio Bravo yang pindah ke Manchester City pada 2016.

Ekspektasi tinggi langsung dibebankan di pundaknya dan hal ini terasa begitu sulit bagi Ter Stegen yang saat itu masih berusia 24 tahun. Apalagi, publik sudah memandang Claudio Bravo sebagai salah satu kiper top dunia.

Ter Stegen tidak luput dari eror dan miskalulasi dalam melakoni perannya sebagai kiper. Tentu tidak mengherankan apabila para suporter Barcelona merasa sedikit skeptis dan meragukan kemampuannya.

Akan tetapi, pria asal Jerman tersebut layak diacungi jempol lantaran berani mengakui kekurangannya. Alih-alih bersembunyi, ia justru blak-blakan meminta maaf atas penampilannya yang mungkin belum bisa memuaskan sejumlah pihak.

Bukan hanya itu, ia bahkan juga meminta maaf atas gaya permainannya yang sedikit ‘horor’ dan penuh risiko sehingga tidak jarang membuat was-was penonton.

Meski demikian, begitulah cara seorang Marc-Andre ter Stegen bermain. Ia punya pandangan pribadi tentang sepak bola. Ia memainkan versi dan gayanya sendiri namun cukup sadar untuk menenangkan para suporter yang mungkin cemas dibuatnya.