In-depth

Pesona Unik di Balik Sosok James Milner yang 'Membosankan'

Rabu, 16 Desember 2020 17:49 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Getty Images
Pemain Liverpool, James Milner, kerap disebut 'membosankan' oleh penggemar sepak bola. Copyright: © Getty Images
Pemain Liverpool, James Milner, kerap disebut 'membosankan' oleh penggemar sepak bola.

INDOSPORT.COM - Pemain Liverpool, James Milner, sering dianggap sebagai pemain yang 'membosankan' bagi sebagian orang.

Ia memang bukan tipe pemain yang sering berbuat ulah ataupun populer mendadak karena suatu hal. Ia tidak suka macam-macam, hingga membuat publik bertanya-tanya apakah ia melakukan tugasnya dengan baik atau tidak.

Sosok ‘membosankan’ yang melekat pada diri Milner sudah bukan barang baru lagi di mata para suporter sepak bola. Tentu tidak mengherankan sampai ada sejumlah akun media sosial yang memparodikan citra sang pemain ini.

Milner bukan seperti Jack Grealish atau siapa pun itu yang kerap menyuguhkan permainan menghibur bagi para penonton, terutama di Liga Inggris. Ia bukan sosok yang bisa memanjakan mata tapi tidak jarang menjadi andalan setiap klub yang dibelanya.

Ia pun termasuk pemain serbabisa yang dapat dengan mudah ditempatkan di mana saja sesuai keinginan pelatih. Hal ini sekilas mungkin menguntungkan baginya, namun tidak jarang juga membawa kerugian.

Meskipun bisa dipasang di banyak posisi, ada kemungkinan ia dengan mudah pula disingkirkan dari skuat ketika tidak dibutuhkan. Akan tetapi, Milner tidak ingin banyak mengeluh.

Ia bukan seorang yang dengan emosional menggedor kantor manajer hanya untuk mengomel. Entah sifatnya yang satu ini termasuk kelebihan atau kekurangan bagi dirinya sendiri.

Namun satu yang pasti, ia selalu menginginkan yang terbaik bagi timnya, meski harus mengorbankan diri sekali pun. Apakah ini yang dimaksud dengan ‘James Milner yang membosankan’?

Tapi terlepas dari hal tersebut, jika diamati, James Milner adalah pemain dengan segudang titel bergengsi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Di level Timnas, ia pun memiliki caps yang lebih banyak dari Paul Gascoigne atau Theo Walcott. Dari sini saja, sudah terlihat bahwa eksistensinya di tim mana pun yang ia bela tidak main-main.

Pemain kelahiran 4 Januari 1986 ini sudah merasakan manisnya trofi Liga Inggris bersama Manchester City dan Liverpool. Ia juga sudah tahu bagaimana indahnya memenangkan gelar Liga Champions.

Belum lagi sejumlah trofi lainnya seperti Piala Dunia Antarklub, Piala FA, Community Shield, dan Piala Super Eropa. Diam-diam ia telah mengumpulkan prestasi untuk dirinya sendiri di balik imejnya yang ‘membosankan’ tersebut.