INDOSPORT.COM - Sebelum besar di Eropa, Luka Modric dan Mario Mandzukic mengawali karier di salah satu klub Kroasia. Siapa sangka striker Persija Jakarta, Marko Simic juga mendapat tawaran dari klub tersebut di tengah tak jelasnya Liga 1 Indonesia.
Siapa tak kenal Modric? Playmaker berusia 35 tahun ini menjadi salah satu senjata andalan Real Madrid ketika menguasai Eropa sekaligus pentas atas Spanyol. Telaten lewat 26 gol dan 56 assists dalam 366 laga, ia pun sempat raih trofi Ballon d'Or pada 2018 lalu.
Begitupun dengan Mandzukic yang sempat malang melintang di berbagai tim ternama Eropa seperti Bayern Munchen, Atletico Madrid, dan Juventus. Pemain yang terakhir membela tim kasta atas Qatar, Al-Duhail ini pun berhasil sumbang banyak gelar juara.
Siapa sangka keduanya memiliki satu persamaan yakni meniti karier bareng salah satu klub profesional Vatreni, Dinamo Zagreb. Klub yang sama pula sempat buat tawaran terbuka bagi Simic kala Liga 1 masih mati suri. Lantas bagaimana jawaban sang bomber?
Bagi striker Macan Kemayoran tersebut, tawaran ini patut diterima ketika dirinya gantung sepatu di Indonesia. Malahan, Marko Simic sudah pasang ancang-ancang membangun suatu akademi sepak bola di Tanah Air dengan menggandeng Dinamo Zagreb.
"Saya melihat diri saya di sana (Zagreb) dan sudah saya rencanakan untuk membangun akademi sendiri bagi anak-anak usia delapan hingga 10 tahun nanti. Mereka pun sempat hubungi saya untuk membangun kamp pelatihan di Indonesia," ucap Simic dilansir RTS.
"Saya mendapat banyak tawaran dari berbagai klub untuk jadi pemain atau bahkan pelatih. Segalanya ialah pilihan agar karier tak tersesat nantinya. Untuk sekarang saya sudah punya visi dan rencana," pungkasnya.
Pemain berusia 32 tahun ini nampaknya getol ingin mengakhiri karier di Negara Kepulauan yang sudah membesarkan namanya. Pada media asal Kroasia tersebut, ia pun sempat menceritakan bagaimana perkembangan fans buatnya jadi kian perkasa di Persija.
Kendati Liga 1 Indonesia musim ini masih belum jelas, Marko Simic nampak tetap punya harapan hingga bertahan di Persija Jakarata.