In-depth

Liverpool Mulai Ikuti Jejak Borussia Dortmund-nya Klopp, Siap Tamat?

Senin, 8 Februari 2021 18:12 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© TF-Images/GettyImages
Liverpool seperti tengah mengikuti jejak Borussia Dortmund yang juga pernah dilatih Jurgen Klopp. Copyright: © TF-Images/GettyImages
Liverpool seperti tengah mengikuti jejak Borussia Dortmund yang juga pernah dilatih Jurgen Klopp.

INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Liverpool, seperti tengah menapaki jalan Borussia Dortmund yang dahulu juga pernah ditangani pelatih mereka, Jurgen Klopp.

Seperti diketahui, The Reds baru saja menelan hasil mengecewakan setelah ditekuk Manchester City 1-4 di pertandingan yang digelar di Anfield pada hari Minggu (07/02/21) malam, yang pastinya bakal mengancam posisi mereka di klasemen.

Sampai tulisan ini dibuat, Liverpool berada di peringkat empat dengan raihan 40 poin dari 23 pertandingan. Sementara itu, Manchester City masih betah berada di puncak dengan 50 poin yang diperoleh dari 22 pertandingan.

Liverpool pun ditempel ketat oleh Chelsea dan West Ham United yang menghuni peringkat di bawahnya. Hasil ini tentu membuat Jurgen Klopp harus kembali menelan kekecewaan usai timnya kalah dari Brighton tempo hari.

Jurgen Klopp sendiri pertama kali mendarat di Anfield pada tahun 2015. Sejak itu, melakukan revolusi skuat yang pada akhirnya membuahkan hasil manis berupa rangkaian trofi Liga Inggris, Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, dan Liga Champions.

Tentu butuh waktu yang tidak sebentar untuk memperoleh ini semua. Apalagi, ketika datang, Klopp mewarisi skuat The Reds yang bisa dibilang belum cukup mumpuni sebagai tim penantang gelar juara apa pun.

Jasa Klopp tentu sangatlah besar dalam membentuk Liverpool yang sekarang lewat gegenpressing yang ia bawa dari Jerman.

Ketika di Borussia Dortmund, Klopp memang menerapkan permainan dengan intensitas tinggi yang terbukti ampuh. Die Borussen bahkan berhasil menjuarai Bundesliga Jerman pada musim ketiga Klopp melatih.

Begitu pula dengan musim keempatnya, ketika trofi juara mampir lagi di klub yang identik dengan warna kuning tersebut. Pada musim kelima, Borussia Dortmund menginjakkan kaki di Liga Champions namun harus kandas dari Bayern Munchen.

Pada musim yang sama (2012-2013) dan juga selanjutnya (2013-2014), mereka pun finis di posisi dua klasemen akhir Bundesliga Jerman. Akan tetapi, musim ketujuh Klopp di Borussia Dortmund adalah petaka.

Mereka terjerembab ke posisi tujuh klasmen akhir Bundesliga Jerman 2014-2015 dan tersingkir dari Liga Champions.

Jejak serupa pun seolah sedang diikuti Liverpool yang mencicipi manisnya final Liga Champions pada musim ketiga Klopp di Anfield. Sayangnya, pada waktu itu mereka harus kalah dari Real Madrid di partai puncak.

Musim selanjutnya, Klopp akhirnya membawa Liverpool juara Liga Champions sekaligus mengantarkan mereka ke posisi dua klasemen akhir Liga Inggris, sampai akhirnya gelar domestik pun berhasil diraih pada 2019-2020.

Mungkin sekarang sudah saatnya Liverpool was-was karena intensitas permainan Klopp yang tinggi sudah cukup melelahkan bagi pemain, seperti apa yang mungkin terjadi pada Borussia Dortmund musim 2014-2015.

Apakah mungkin, Liverpool yang sekarang tengah merasakan kekelahan baik secara fisik maupun mental, setelah menikmati performa mereka yang ciamik dalam kurun waktu dua sampai tiga musim belakangan ini?

Ketika kehidupan diibaratkan sebagai roda yang berputar, sepak bola juga demikian. Tidak selamanya sebuah tim akan bertahan di atas terus-menerus sehebat apa pun mereka.

Apalagi, dengan metode Klopp yang membutuhkan betul kondisi fisik yang kuat, entah itu otot, tendon, atau ligamen, potensi penurunan performa mau tidak mau harus dihadapi, entah saat ini atau beberapa waktu lagi ke depan.

Lalu, apakah Liverpool akan benar-benar mengikuti jejak Borussia Dortmund yang mulai memudar bersama Jurgen Klopp memasuki musim keenam dan ketujuhnya? Apakah sudah saatnya sang pelatih hengkang?

Apakah Liverpool justru bisa bangkit dan mematahkan kutukan juara ‘sulit berjaya lagi’ yang tengah menaungi mereka saat ini? Semua jawaban dari pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh The Reds dan Klopp musim ini.