In-depth

Memoar 1971-1973, Lahirnya Raja Total Football Ajax Amsterdam

Kamis, 18 Maret 2021 17:03 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Pada awal dekade 70-an, dunia sepak bola menyaksikan kisah revolusi Ajax Amsterdam di bawah asuhan Rinus Michels dan gaya Total Football yang memenangkan tiga gelar Liga Champions. 

Rinus Michels, pelatih asal Belanda berusia 37 tahun, sukses membangun pndasi klub Ajax Amsterdam untuk menjadi raksasa Eropa di awal dekade 1970-an. Didatangkan pada 1965, Rinus Michels mentransformasi klub Ajax Amsterdam dari tim papan bawah Eredivisie untuk menjadi penakluk Eropa. 

Sistem permainan Total Football yang diusungnya bahkan menjadi nama yang melekat dengan bintang-bintang Ajax dan Timnas Belanda kala itu seperti Johan Neeskens, Piet Keizer, Sjaak Swart, Wim Suurbier, Barry Hulshoff, Gerrie Mühren, Johnny Rep, Ruud Krol, Velibor Vasović, dan tentu saja sang legenda terbesar sepak bola Belanda, Johan Cruyff.

Keberhasilan Ajax tidak datang semerta-merta. Mereka harus merasakan terlebih dahulu pahitnya kalah di partai final Piala Champions 1969 saat dikalahkan oleh raksasa Italia, AC Milan. 

Setahun kemudian, mereka juga harus menyaksikan rival terbesar di Eredivisie, Feyenoord Rotterdam, tampil sebagai klub sepak bola Belanda pertama yang mengangkat trofi Piala Champions. 

Namun revolusi Ajax baru dimulai. Pada 1971 Rinus Michels kembali membangun eksistensi Ajax Amsterdam di Eropa. 

Ajax Amsterdam sukses menjuarai Piala Champions 1970-1971 lewat kemenangan 2-0 melawan wakil Yunani, Panathinaikos FC, di London. Namun, kemenangan ini menjadi akhir dari karier Rinus Michels di Amsterdam setelah ia ditarik untuk menangani raksasa Spanyol, Barcelona. 

"Saya sudah mendapatkan yang saya bisa, mustahil untuk lebih baik dari ini," ujar Rinus saat meninggalkan Ajax seperti dilansir dari situs resmi The Guardian.

Namun, apa yang dikatakan Rinus berhasil dipatahkan oleh suksesornya, Stefan Kovacs. Dengan pondasi yang dibangun oleh Rinus Michels, Kovacs membawa Ajax Asmterdam ke level yang lebih tinggi dengan memenangkan dua gelar Piala Champions beruntun di tahun 1972 dan 1973. 

Pada final tahun 1972, Ajax menumbangkan Inter Milan dengan skor 2-0. Sementara setahun kemudian di Belgrade, Johan Cruyff dkk sukses mengalahkan wakil Italia lainnya, Juventus, dengan skor tipis 1-0. 

Keberhasilan terakhir itu bisa dibilang tetap menjadi puncak pencapaian Ajax; mereka telah menyingkirkan FC Bayern München di perempat final dan Real Madrid CF di semifinal sebelum sundulan awal Johnny Rep terbukti cukup untuk mengalahkan Juve di Stadion FK Crvena Zvezda.

Akan tetapi, kejayaan pasti berlalu. Cruyff tak lama meninggalkan Ajax Amsterdam untuk bergabung dengan Rinus Michels di Barcelona. Keduanya lagi-lagi berpasangan dalam membawa Belanda ke final Piala Dunia 1974. 

Ajax butuh 22 tahun lagi untuk menjadi juara Eropa untuk keempat kalinya. Louis van Gaal kali ini memimpin kemenangan Liga Champions UEFA tahun 1995 yang mereka raih.