Bola Internasional

Tak Diundang ke Liga Super Eropa, Bayern Munchen Beri Pernyataan Tegas

Selasa, 20 April 2021 14:50 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Bayern Munchen. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Bayern Munchen.

INDOSPORT.COM – Bayern Munchen memberikan pernyataan resmi secara tegas menyusul rumor bahwa pihaknya tidak diundang untuk bergabung ke Liga Super  Eropa.

Sebanyak 12 klub sepak bola terkaya dan paling elite di dunia pada hari Minggu (18/04/21) kompak mengumumkan bahwa mereka berniat menggekar kompetisi antar klub Eropa, bertajuk Liga Super Eropa.

Enam klub Liga Inggris termasuk di antaranya, yakni Manchester United, Liverpool, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur dan Chelsea,sudah menyatakan ikut.

Selain The Big Six Liga Inggris tersebut, enam klub lainnya dari Spanyol dan Italia, yakni Real Madrid, Juventus, Barcelona, Atletico Madrid, Inter Milan, dan AC Milan.

Liga Super Eropa memang memungkinkan tim-tim kelas kakap di Eropa bergabung. Namun, Bayern Munchen, yang merupakan klub terbesar di Bundesliga membantah bakal terlibat di ajang tersebut.

CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge, melalui postingan di akun resmi Instagram telah menegaskan bahwa struktur sepak bola yang ada saat ini sudah menjamin perkembangan sepak bola, jadi Liga Super Eropa sebaiknya tidak perlu diadakan.

“FC Bayern belum terlibat dalam rencana pembentukan Liga Super Eropa. Kami yakin bahwa struktur sepak bola saat ini menjamin fondasi yang andal,” kata Rummenigge.

Selanjutnya, Bayern Munchen menyambut dengan tangan terbuka perubahan format Liga Champions yang baru saja diumumkan UEFA, dalam merespon lahirnya Liga Super Eropa ini.

“FC Bayern menyambut baik reformasi Liga Champions karena kami yakin itu adalah langkah yang tepat untuk perkembangan sepak bola Eropa,”  lanjutnya.

Dalam pernyataan resminya, Rummenigge juga meyakini bahwa digelarnya Liga Super Eropa tidak menjamin bisa menyelesaikan masalah keuangan klub-klub Eropa yang muncul akibat pandemi virus corona.

Dia justru menyarankan agar semua klub di Eropa harus bersikap solidaritas untuk memastikan bahwa struktur biaya, terutama gaji pemain dan biaya agen, seimbang dengan pendapatan, demi mewujudkan sepak bola Eropa lebih rasional.