INDOSPORT.COM - Manchester United menghukum enam suporternya setelah ketahuan melakukan pelecehan rasisme terhadap pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min.
Pada April lalu, Son Heung-min mendapatkan pelecehan rasisme setelah Tottenham Hotspur kalah 1-3 dari Manchester United.
Son Heung-min berada di tengah-tengah insiden yang membuat gol Setan Merah dianulir. Tak lama kemudian, pemain asal Korea Selatan itu berhasil menyumbangkan sebuah gol untuk Tottenham Hotspur.
Setelah laga usai, Son Heung-min mendapatkan komentar pedas bernada rasisme. Atas tindakan rasisme itu, klub sepak bola Inggris memutuskan untuk memboikot media sosial selama tiga hari.
Tottenham Hotspur menentang pelecehan tersebut dan berjanji akan mengambil tindakan terbaik.
"Satu lagi pertandingan dan salah satu pemain kami telah menerima pelecehan rasial yang menjijikkan. Aksi rasisme ini telah kami laporkan ke platform dan sekarang kami akan melakukan peninjauan penuh bersama Liga Inggris untuk menentukan tindakan paling efektif ke depan.
Another matchday and more abhorrent racial abuse suffered by one of our players. This has again been reported to the platforms and we shall now undertake a full review alongside the Premier League to determine the most effective action moving forward.
— Tottenham Hotspur (@SpursOfficial) April 11, 2021
We stand with you, Sonny. pic.twitter.com/fNBpSykJJo
Kami mendukungmu, Sonny," tulis Tottenham Hotspur di media sosial Twitter. Sama seperti Tottenham Hotspur, Manchester United pun tak akan tinggal diam melihat pelecehan rasisme yang diterima Son Heung-min.
Jumat (30/05/21), Setan Merah membuat keputusan tefas dengan menghukum enam oknum suporternya.
"Penangguhan telah dikeluarkan, tunduk pada banding, kepada tiga pemegang tiket musiman, dua anggota resmi dan satu individu dalam daftar tunggu tiket musiman," demikian pernyataan dari Manchester United.