In-depth

Liga Champions: 4 Blunder Jurgen Klopp yang Bikin Liverpool Dihajar Real Madrid dan Gagal Juara

Minggu, 29 Mei 2022 09:04 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© REUTERS/Gonzalo Fuentes
Penyelamatan gemilang Thibaut Courtois di final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid (29/05/22). (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes) Copyright: © REUTERS/Gonzalo Fuentes
Penyelamatan gemilang Thibaut Courtois di final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid (29/05/22). (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Tempo dan Dominasi yang Sia-soa

Gagal Manfaatkan Dominasi

Disulut misi balas dendam, Liverpool tampil dominan di babak pertama. Mereka mendominasi penguasaan bola dan sukses menciptakan sejumlah peluang.

Dalam 20 menit pertama saja, mereka sudah memaksa kiper Madrid, Thibaut Courtois, melakukan 4 penyelamatan.

Secara total, The Reds bahkan melepaskan 24 tembakan sepanjang laga, tapi tak satupun berbuah menjadi gol. Kegagalan memanfaatkan dominasi ini menjadi bencana ketika Real Madrid berhasil menjebol gawang Alisson.

Di sisi lain, Jurgen Klopp pun seolah tak mampu menemukan strategi alternatif untuk menembus pertahanan Real Madrid.

Ketiga pergantian pemain dengan memasukkan Diogo Jota, Naby Keita, dan Roberto Firmino menggantikan Luis Diaz, Jordan Henderson, dan Thiago pun terbilang tak efektif.

 Perubahan Tempo

Di babak pertama, Liverpool menerapkan permainan bertempo tinggi dengan pressing tinggi untuk menyulitkan upaya Real Madrid membangun serangan.

Bahkan gelandang Jordan Henderson pun beberapa kali tampak menekan Thibaut Courtois guna menyulitkan kiper Madrid itu memulai serangan.

Skenario ini pun berjalan cukup  baik di mana sepanjang babak pertama Madrid tak mampu mengembangkan permainan dan terkurung di wilayah sendiri pada 45 menit pertama.

Sayangnya, memasuki babak kedua Liverpool malah mengendurkan tempo dan tekanan, sehingga Real Madrid mulai bisa mengembangkan permainan. Hal ini terlihat di gol Madrid, di mana Federico Valverde dibiarkan menyisir sayap kanan.

Setelah tertinggal, The Reds pun kesulitan untuk kembali menaikkan tempo sehingga terjebak pada permainan Madrid.