In-depth

Liga Champions: 4 Blunder Jurgen Klopp yang Bikin Liverpool Dihajar Real Madrid dan Gagal Juara

Minggu, 29 Mei 2022 09:04 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© REUTERS/Gonzalo Fuentes
Proses gol Vinicius Jr di final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid (29/05/22). (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes) Copyright: © REUTERS/Gonzalo Fuentes
Proses gol Vinicius Jr di final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid (29/05/22). (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Lemah di Sayap

Gagal Antisipasi Duel Trent Alexander-Arnold vs Vinicius

Trent Alexander-Arnold memang menjadi salah satu senjata andalan Liverpool musim ini lewat torehan 2 gol dan 9 assist-nya. Namun, kelemahannya dalam bertahan menjadi sorotan beberapa waktu terakhir.

Jelang final Liga Champions, duel antaranya dirinya dengan Marcus Vinicius pun menjadi sorotan di mana kecepatan Vinicius diyakini bakal menimbulkan masalah bagi Alexander-Arnold.

Ancaman itu menjadi nyata ketika dini hari tadi Alexander-Arnold kerap membiarkan Vinicius bergerak bebas, sehingga tugas mematikannya diambil alih oleh Ibrahima Konate.

Petaka pun akhirnya terjadi di babak kedua. Ketika Real Madrid menguasai bola di tengah lapangan, Trent Alexander-Arnold justru tertarik pada pergerakan Karim Benzema sehingga Vinicius tak terkawal di sisi kanan pertahanan.

Akibatnya, pemain Brasil itu pun berdiri bebas untuk menyambut umpan mendatar Federico Valverde, dan mencetak gol kemenangan Real Madrid.

Duo Full Back Melempem

Di tangan Klopp, duo full back menjadi salah satu kunci serangan di mana keduanya dibiarkan aktif majuh ke depan dan menyalurkan bola ke kotak penalti.

Namun, kinerja Andy Robertson dan Trent Alexander-Arnold di laga final Liga Champions justru terbilang buruk dan akibatnya skema serangan andalan pun tak berjalan.

Trent Alexander-Arnold di kanan misalnya, meski mampu 9 umpan silang, hanya 2 yang mampu menemui sasaran.

Sementara itu Andy Robertson di kiri bahkan gagal melepaskan 1 pun umpan silang akurat, dari 5 percobaan yang dilakukan.

Klopp pun tak mencoba mengatasi situasi ini dan memilih mempertahankan kedua full back hingga 90 menit alih-alih menurunkan pemain alternatif.