Bursa Transfer

Matthijs De Ligt ‘Ceraikan’ Juventus, Chelsea Tersenyum Semringah

Jumat, 24 Juni 2022 21:44 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Isman Fadil
© Getty images
Bek Juventus, Matthijs de ligt, tengah didekati Chelsea. Copyright: © Getty images
Bek Juventus, Matthijs de ligt, tengah didekati Chelsea.

INDOSPORT.COM – Menyisakan kontrak dua tahun bersama Juventus, Matthijs De Ligt merasa frustasi dengan ambisi Si Nyoya Tua yang terlampau besar terkait dengan nilai klausulnya.

Matthijs De Ligt dibeli Juventus dari Ajax Amsterdam pada tahun 2019 dengan harga 85,5 juta euro, sejauh ini ia telah tampil sebanyak 117 dan menjelma menjadi tembok pertahanan andalan Bianconeri.

Meski masih memiliki kontrak dua tahun bersama Juventus, para peminat bakat pemain belakang Timnas Belanda itu telah menyatakan ketertarikannya dengan pemain berusia 22 tahun itu.

Chelsea dikabarkan sangat mengagumi bakat dan potensi yang dimiliki Matthijs De Ligt, minat itu semakin meningkat seiring dengan perginya Antonio Rudiger ke Real Madrid.

Untuk mempertahankan pemainnya, Juventus berusaha semaksimal mungkin untuk membuat klub yang menaruh minat pada pemain belakangan merasa putus asa dan mengurungkan niatnya.

Juventus telah membuat Matthijs De Ligt memiliki nilai klausul pelepasan di kontraknya sebesar 125 juta euro pada musim ini dan akan meningkat pada tahun 2023 menjadi 140 juta euro.

Dengan nilai klausul sebesar itu tak dapat menepik fakta bahwa klub yang berminat untuk mendapatkan servis Matthijs De Ligt harus memutar otak dalam keputusannya.

Matthijs De Ligt juga menyatakan bahwa dirinya tidak puas dengan performa Juventus, setelah dua tahun berturut-turut hanya mampu finis di peringkat empat.

Melansir dari situs Football Italia, pemain belakang itu juga mengaku bahwa ia tidak senang dengan sikap Juventus yang dinilai terlalu berambisi dan menghalang-halanginya untuk pergi.

Bahkan, hingga saat ini perbincangan antara pihak Juventus dan Matthijs De Ligt masih berjalan alot, dan beredar kabar bahwa negosiasi yang terjadi justru menjadi sebuah ‘ledakan’ di kedua belah pihak.