Liga Indonesia

Liga 1: Tak Mau Ada Korban Jiwa Lagi, Djanur Harap Suporter Lebih Dewasa

Sabtu, 6 Agustus 2022 21:30 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Zainal Hasan/Indosport.com
Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman, mewanti-wanti kepada seluruh suporter klub Liga 1 Indonesia dalam memberikan dukungan kepada klub tercintanya. Foto: Zainal Hasan/Indosport.com Copyright: © Zainal Hasan/Indosport.com
Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman, mewanti-wanti kepada seluruh suporter klub Liga 1 Indonesia dalam memberikan dukungan kepada klub tercintanya. Foto: Zainal Hasan/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman, mewanti-wanti kepada seluruh suporter klub Liga 1 Indonesia dalam memberikan dukungan kepada klub tercintanya, Sabtu (06/08/22).

Perhelatan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 memang sudah berjalan tiga pekan. Namun meski baru memasuki pekan ketiga, beberapa insiden yang melibatkan suporter klub sudah banyak yang terjadi.

Sebut saja sebuah insiden oknum kelompok yang menyerang hotel tim PSS Sleman ketika tengah menginap jelang laga melawan Arema FC, Jumat (07/08/22) malam.

Selain itu yang paling miris adalah baru pekan ketiga namun sudah ada korban jiwa, yakni meninggalnya suporter PSS Sleman, Tri Fajar Firmansyah, yang jadi korban kerusuhan di Yogyakarta pada 25 Juli 2022.

Terkait hal-hal ini, Pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurdjaman angkat suara. Dia berharap para suporter bisa lebih dewasa dalam memberikan dukungan.

"Dalam kesempatan ini mau berterima kasih kepada Kabomania dan UPCS yang sudah mulai datang langsung support kami dan nonton di rumah. Terima kasih dukungannya," buka Djajang Nurdjaman.

"Namun dalam kesempatan ini saya ingin juga ingatkan kepada suporter Persikabo untuk tetap santun dan jangan sampai menimbulkan hal negatif yang tidak diinginkan."

"Mungkin untuk seluruh suporter yang mempunyai dukungan masing-masing baik itu Bonek, Bobotoh, The Jak, dan semuanya lebih dewasa lagilah saat mendukung," tegas pelatih yang kerap disapa Djanur ini.

Sebab bagi Djanur supaya tidak ada lagi korban jiwa imbas perilaku oknum suporter bisa merugikan sepak bola Indonesia dan juga masyarakat sekitar.

"Supaya tidak ada korban jiwa lagi yang bisa merugikan sepak bola kita dan merugikan masyarakat," tutup mantan pelatih Persib Bandung ini.