Liga Indonesia

Sudah Didenda Ratusan Juta, Arema FC Masih Dibayangi Ancaman Sanksi Berat Seperti Liga 1 2018

Kamis, 18 Agustus 2022 17:05 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Subhan Wirawan
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Arema FC kini dibuat ketar ketir atas ulah segelintir oknum suporternya, jelang pertandingan kandang pada lanjutan jadwal Liga 1 Indonesia musim 2022/2023. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Arema FC kini dibuat ketar ketir atas ulah segelintir oknum suporternya, jelang pertandingan kandang pada lanjutan jadwal Liga 1 Indonesia musim 2022/2023.

INDOSPORT.COM - Klub Arema FC kini dibuat ketar ketir atas ulah segelintir oknum suporternya, jelang pertandingan kandang pada lanjutan jadwal Liga 1 Indonesia musim 2022/2023.

Kekhawatiran klub berlogo kepala singa itu tak lepas dari jatuhnya sanksi Komite Disiplin PSSI berupa denda dengan total Rp170 juta pada Senin (15/8/22).

Denda itu merupakan akumulasi dari 3 jenis pelanggaran yang dilakukan suporter, saat menggelar laga home menjamu PSS Sleman pada Jumat (5/8/22) lalu.

Sanksi denda itu menjadi peringatan keras. Terlebih, mereka sudah pernah dijerat sanksi berat dengan pengosongan tribun sampai menggelar laga tanpa penonton.

"Kita harus berpikir kemungkinan terburuk akibat adanya pelanggaran ini," bilang Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris. 

"Tidak tertutup kemungkinan adanya hukuman pengosongan tribun bahkan pertandingan usiran (diluar Malang atau tanpa penonton di Malang)," tambah dia. 

Ya, jeratan sanksi itu memang pernah membelenggu Arema FC. Tepatnya pada musim 2018 lalu, ketika terjadi pelanggaran regulasi secara berulang.

Puncaknya, terjadi ketika Komdis menjatuhkan sanksi menggelar laga tanpa penonton selama 4 kali jadwal laga home Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang.

Sebelumnya, Arema FC juga dikenai sanksi untuk mengosongkan sebagian tribun dari suporter. Dan karena pelanggaran terus terulang, maka sanksi berat itu dijatuhkan. 

Sehingga, situasi ini yang dikhawatirkan terjadi lagi. Lantaran dengan sanksi tersebut, klub menjadi rugi besar karena tidak bisa mendapatkan pemasukan dari tiket penonton.