Liga Indonesia

3 Efek Terburuk Tragedi Stadion Kanjuruhan untuk Timnas Indonesia

Minggu, 2 Oktober 2022 15:29 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong akan terdampak paling besar apabila FIFA memutuskan kembali membekukan sepabola tanah air akibat tragedi Kanjuruhan. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong akan terdampak paling besar apabila FIFA memutuskan kembali membekukan sepabola tanah air akibat tragedi Kanjuruhan.

INDOSPORT.COM - Hilangnya lebih dari 180 jiwa sudah seharusnya jadi tajuk utama tragedi di stadion Kanjuruhan pasca digelarnya partai Liga 1 Indonesia antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Akan tetapi tidak ada salahnya memperkirakan dampak dari kejadian naas ini terutama pada timnas Indonesia yang tengah menikmati tren apik bersama pelatih mereka, Shin Tae-yong.

Sejarah mencatat jika kematian yang ditimbulkan atas kerusuhan ini adalah yang terbanyak kedua setelah tragedi Estadio Nacional di Lima, Peru, pada 1964 silam.

Sebanyak 500 orang meninggal sementara 328 lain luka-luka namun sekali lagi kematian tidak seharusnya hanya menjadi statistik semata. Kematian akibat keributan di sepakbola harus sepenuhnya dihentikan.

Tidak heran jika nantinya otoritas yang lebih tinggi seperti AFC dan FIFA akan turun tangan dan ikut melakukanya penyelidikan.

Masih belum diketahui pasti namun sepertinya pembekuan sepakbola tanah air berikut timnas Indonesia bisa kembali dijatuhkan sebagai hukuman dan berikut 3 kerugian insran yang bisa diraskan.

1. Status Tuan Rumah Piala U-20 Dicabut

Indonesia dipercaya untuk menjadi penyelenggara ajang Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 mendatang dan hak istimewa ini otomatis akan dicabut bila FIFA memberi sanksi pembekuan.

Amat disayangkan karena selain kehilangan kesempatan langka, Indonesia juga akan merugi mengingat timnas mereka juga sudah melakukan banyak persiapan.

Shin Tae-yong sudah menempa bakat-bakat di level U-19 dengan baik dan bahkan mengantarkan mereka ke panggung Piala Asia U-20 untuk tahun depan.

Berbagai seleksi juga pemanggilan pemain keturunan dari Eropa pun sudah dilakukan. Para oknum pemicu tragedi Kanjuruhan sama saja merenggut impian para bibit bintang masa depan timnas Indonesia.