Liga Indonesia

Liga 1: Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Bupati Malang Tanggung Semua Biaya Korban Luka

Minggu, 2 Oktober 2022 07:33 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Ilham Oktafian
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pemerintah daerah Malang turut menyatakan komitmen untuk bertanggung jawab perihal jatuhnya korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada laga lanjutan Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya Sabtu (01/10/22). Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Pemerintah daerah Malang turut menyatakan komitmen untuk bertanggung jawab perihal jatuhnya korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada laga lanjutan Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya Sabtu (01/10/22).

INDOSPORT.COM - Pemerintah daerah Malang turut menyatakan komitmen untuk bertanggung jawab perihal jatuhnya korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada laga lanjutan Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya Sabtu (01/10/22).

Dalam rilis Polda Jawa Timur Minggu (2/10/22) pagi, korban meninggal dunia mencapai 127 orang, yang 2 diantaranya anggota kepolisian.

Sementara korban lain yang menderita luka-luka akibat terpapar semprotan gas air mata petugas keamanan di stadion mencapai ratusan. 

Perihal ini, pihak pemerintah akan bertanggung jawab secara penuh. Segala upaya terbaik akan dikerahkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Setelah pertandingan, saya perintahkan wakil bupati untuk mengawal sampai akhir komando di lapangan," tutur Bupati Malang, Sanusi dalam press conferrence di Polres Malang, Minggu (02/10/22) pagi.

"Dinas Kesehatan mengerahkan 50 ambulance. Mereka semua dirawat tanpa melihat identitas, sebagian lagi tidak," tambah dia.

Hingga data pukul 04:30 WIB, jumlah korban luka-luka mencapai 180 orang. Semuanya merupakan suporter Arema FC dan sedang dalam perawatan intensif.

Mereka tersebar di beberapa rumah sakit, baik yang berada di Kota Malang maupun Kabupaten Malang sejak Sabtu malam hingga Minggu dinihari.

Korban luka ini lah yang sedang diupayakan untuk mendapat penanganan terbaik agar lekas berada dalam kondisi kesehatan lebih baik.

"Semua perawatan di rumah sakit ditanggung oleh Kabupaten Malang. Semua korban dirawat dulu oleh pihak rumah sakit," beber Sanusi.