In-depth

Bukan Mustahil, 'Produk Lokal' yang Pilih Mundur dari Ketua Umum PSSI karena Malu

Sabtu, 8 Oktober 2022 12:49 WIB
Editor: Juni Adi
© Arif Rahman/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan (kiri) saat meresmikan lapangan Soccer Training Sabilulungan Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (22/07/20). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan (kiri) saat meresmikan lapangan Soccer Training Sabilulungan Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (22/07/20).

INDOSPORT.COM - Sejumlah sosok pernah memilih mundur dari kursi Ketua Umum PSSI karena malu dengan sejumlah masalah yang melanda persepakbolaan Indonesia.

Kursi Ketua Umum PSSI yang saat ini dijabat oleh Mochamad Iriawan alias Iwan Bule tengah digoyang, buntut dari tragedi maut di Stadion Kanjuruhan.

Seperti diketahui, sepak bola Indonesia saat ini tengah berkabung karena terjadi peristiwa mematikan usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya di pekan ke-11. 

Laga bertajuk Derby Jawa Timur itu berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo.

Hasil itu juga sekaligus memutus rekor buruk Persebaya yang dalam 23 tahun terakhir, tak pernah menang atas Arema FC di Malang.

Namun sayang, kekalahan ini tampaknya tidak diterima oleh oknum pendukung tuan rumah, Aremania. Mereka pun langsung meluapkan kekecewaan dengan melakukan protes turun ke lapangan.

Tidak lama kemudian, pihak keamanan Polri dan TNI yang berjaga memerikan sikap tegas, agar para suporter kembali ke tribun untuk menghindari aksi anarkis.

Akan tetapi jumlah suporter yang turun justru semakin bertambah hingga sulit dikendalikan, sehingga aparat melepaskan tembakan gas air mata, guna mengendalikan massa.

Sayangnya, gas air mata tidak hanya ditembakan ke lapangan untuk membubarkan massa yang turun, tapi juga di area tribun penonton.

Hal itu kemudian memicu kepanikan, dan membuat suporter berlarian ke arah pintu keluar.

Alhasil, terjadi penumpukan massa. Desak-desakkan pun tak terelakkan hingga jatuh banyak korban jiwa.

Banyak yang meninggal karena terinjak injak penonton yang berebut untuk keluar stadion.

Dari kejadian itu, data awal kabarnya memakan korban jiwa hingga 125 orang, namun setelah beberapa hari usai kejadian, banyak korban lain yang baru teridentifikasi.

Menurut data Kepolisian, korban tragedi Kanjuruhan memakan korban jiwa hingga 131 orang. Buntut insiden ini pun membuat publik marah.

Salah satu kemarahan mereka menuntu para pengurus PSSI mundur terutama sang Ketua, Mochamad Iriawan.

Bahkan saat ini sudah muncul petisi menuntut pria yang karib disapa Iwan Bule itu untuk mundur, dan sudah ditanda tangani ribuan orang.

Petisi untuk menuntut mundurnya ketua PSSI ini diinisiasi oleh Emerson Yuntho yang kini bertugas sebagai Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Menanggapi tuntutan itu, Iwan Bule mengaku desakan publik tidak berdasar karena menurutnya mundur bukanlan cara untuk bertanggung jawab.

"Bentuk tanggung jawab saya adalah sekarang. Kalau tidak tanggung jawab, ya saya masih ada di Jakarta," ujar pensiunan Perwira Polisi bintang dua tersebut.

"PT LIB pun di luar. Ini semua tanggung jawab Panpel, memang begitu aturannya. Kalau netizen ngomong begitu, mohon maaf saya tidak tahu apa dasarnya," tuturnya lagi.

Pernyataan Iwan Bule itu menegaskan seseorang yang sudah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sulit untuk mundur meski terus didesak oleh publik.

Akan tetapi bukan berarti hal itu mustahil terjadi, karena dalam sejarahnya sejak era profesional Liga Indonesia dimulai tahun 1993 sudah banyak sosok yang pernah meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI, siapa saja?