In-depth

Lebih Dekat ke Zona Merah, Ini Deretan Fakta Ambyar Kekalahan Liverpool di Atas Arsenal

Senin, 10 Oktober 2022 14:05 WIB
Editor: Ilham Oktafian
© Reuters/Peter Cziborra
Gabriel Martinelli (kanan) berduel dengan Trent Alexander-Arnold di laga  Arsenal vs Liverpool (09/10/22). (Foto: Reuters/Peter Cziborra) Copyright: © Reuters/Peter Cziborra
Gabriel Martinelli (kanan) berduel dengan Trent Alexander-Arnold di laga Arsenal vs Liverpool (09/10/22). (Foto: Reuters/Peter Cziborra)
1. Lebih Dekat ke Zona Merah

Ya, kekalahan Liverpool atas Arsenal memang membuat The Reds lebih dekat ke zona merah ketimbang 4 besar. Bagaimana tidak, Liverpool berjarak 6 angka dari Chelsea selaku tim penghuni 4 besar.

Sementara untuk zona merah alias degradasi, Jordan Henderson dkk hanya berselisih 4 angka atas Wolverhampton Wanderers di urutan ke-18.

Tak heran jika Jurgen Klopp mulai frustasi Liverpool bisa bersaing di jalur juara. Ia pun terang-terangan menyebut The Reds hampir mustahil untuk menyabet trofi Premier League.

“Kami tidak dalam perburuan gelar. Sangat naif untuk duduk di sini dan berpikir bahwa kita hampir sampai,” kata pelatih asal Jerman itu.

“Saat ini kami memiliki masalah tetapi (mereka) tim dalam performa terbaiknya, pemimpin klasemen, tetapi (kami memiliki) masalah besar hari ini,"

2. Start Terburuk dalam 10 Tahun

Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, Liverpool hanya mengumpulkan sepuluh poin dari delapan pertandingan musim ini.

Kali terakhir The Reds mengulangi catatan jeblok yang sama terjadi pada musim 2012-2013. Kali itu, Liverpool hanya mampu mengoleksi sembilan angka dari delapan pertandingan.

Tak cuma itu, kekalahan Liverpool atas Arsenal juga membuat The Reds belum sekalipun mencatatkan kemenangan saat bertindak sebagai tim tamu.

Statistik jeblok tersebut tidak terjadi sejak musim 2010-2011 di bawah rezim kepelatihan Roy Hodgson. Di mana kala itu Liverpool juga gagal memenangkan salah satu dari empat pertandingan tandang di Liga Inggris.

Saat ini Liverpool membutuhkan momentum untuk membalikkan keadaan. Jika tidak, The Reds akan mengalami periode suram di bawah asuhan Jurgen Klopp.