Piala Dunia 2022

3 Kutukan Paling Terkenal di Sejarah Piala Dunia, Timnas Inggris Sungguh Merana!

Sabtu, 12 November 2022 05:17 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
© Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT
Profil Timnas Prancis Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: Twitter@FrenchTeam) Copyright: © Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT
Profil Timnas Prancis Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: Twitter@FrenchTeam)
1. Juara Bertahan Selalu Gugur di Fase Grup

Mitos atau kutukan di sejarah Piala Dunia, tim yang berlaga dengan status juara bertahan, akan tersungkur lebih cepat, alias langsung gugur pada fase grup.

Contohnya adalah Italia sang juara dunia 2006. Di edisi berikutnya atau Piala Dunia 2010, Gli Azzurri harus gagal lolos dari fase grup setelah menjadi juru kunci Grup F dengan raihan dua poin dari enam laga.

Selanjutnya ada Spanyol yang menjuarai Piala Dunia 2010, malah gagal lolos dari penyisihan grup pada Piala Dunia 2014.

Di edisi terakhir ada Jerman yang menjadi juru kunci Grup F Piala Dunia 2018. Padahal, pada Piala Dunia 2014, tim Panser berhasil menggenapi gelar Piala Dunia-nya menjadi empat.

Prancis yang kita ketahui bersama merupakan tim juara bertahan di Piala Dunia 2022 nanti, ada kemungkinan bakal terkena kutukan serupa.

Apalagi Prancis sudah pernah merasakan langsung kutukan ini. Pasca menjuarai Piala Dunia 1998, Prancis langsung gugur di fase grup pada Piala Dunia edisi berikutnya tahun 2002.

2. Ranking Satu FIFA Sulit Jadi Juara

Mitos atau kutukan berikutnya, patut membuat para fans yang negaranya menempati ranking satu FIFA harap-harap cemas.

Kendati hanya tampak sebagai mitos, sejak tahun 1950, negara peringkat pertama ranking FIFA tak ada satupun yang bisa menjadi juara Piala Dunia.

Tim terakhir yang merasakan kutukan ini adalah Jerman, tepatnya kala mereka tampil pada ajang Piala Dunia 2018 lalu.

Jerman datang ke kompetisi dengan modal optimisme tinggi, sebab tim yang saat itu diasuh oleh Joachim Low berstatus juara bertahan sekaligus menempati posisi puncak ranking FIFA.

Namun, Jerman harus menerima kenyataan kalau mereka dipaksa pulang lebih cepat setelah hanya menjadi juru kunci Grup F.

Melihat kondisi sekarang, Brazil yang tengah menjadi tim pengisi urutan pertama dalam ranking FIFA. Akankah tim Samba mampu mematahkan mitos tersebut? Patut untuk ditunggu!