In-depth

5 Penyebab Prancis Kalah dari Argentina dan Gagal Juara Back-to-Back Piala Dunia 2022

Senin, 19 Desember 2022 11:52 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© REUTERS/Molly Darlington
Pemain andalan Prancis, Antoine Griezmann. (Foto: REUTERS/Molly Darlington) Copyright: © REUTERS/Molly Darlington
Pemain andalan Prancis, Antoine Griezmann. (Foto: REUTERS/Molly Darlington)
2. Kemana Antoine Griezmann?

Antoine Griezmann digadang-gadang bakal tampil memukau seperti di babak semifinal Piala Dunia 2022 sebelumnya. Sayangnya, Griezmann tak berkutik di hadapan Argentina.

Griezmann sejatinya sempat mampu menciptakan peluang di menit ke-19. Berawal dari tendangan bebas di sisi kiri lapangan, pemain Atletico Madrid itu mengirim umpan ke dalam kotak penalti.

Akan tetapi, umpan tersebut gagal dimaksimalkan oleh Olivier Giroud lantaran sundulannya melambung di atas gawang Emiliano Martinez.

Selanjutnya, permainan Griezmann bak tenggelam di telan bumi. Ada kemungkinan dirinya banyak dijaga oleh pemain Argentina sehingga suli bergerak membuka serangan Les Bleus.

Menurut Sofascore, Griezmann yang bermain sejak menit pertama, hanya mencatat 46 sentuhan dengan sekali umpan kunci. Persentase umpannya 77 persen, di mana dia 26 kali dari 26 upaya umpan.

Griezmann kemudian ditarik keluar pada menit ke-71 dan posisinya digantikan oleh Kingsley Coman, meskipun sang pemain pengganti gagal membuat dampak sebagai striker kedua.

3. Kondisi Skuad Masih Sakit

Skuad Prancis menjalani pertandingan pertandingan final Piala Dunia 2022 kontra Argentina dengan kondisi skuad yang kurang fit.

Sejumlah pemain pilar Les Bleus mengalami sakit. Salah satunya sang bek, Raphael Varane yang terserang flu camel beberapa hari sebelum pertandingan.

Selain Raphael Varane, pemain lainnya yang terserang penyakit yakni Ibrahima Konate, Kingsley Coman, Ibrahima Konate, dan Adrien Rabiot.

Meskipun para pemain ini akhirnya bisa diturunkan oleh Didier Deschamps, namun kondisi tubuh yang kurang fit tetap membuat performa Prancis secara keseluruhan menurun sehingga tidak mampu mengimbangi permainan agresif Argentina.