Bola Internasional

5 Kekalahan Paling Menyakitkan Timnas Indonesia dari Thailand di Piala AFF

Kamis, 29 Desember 2022 13:34 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ivan Kolev, pelatih timnas Indonesia di Piala Tiger 2002. Foto Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ivan Kolev, pelatih timnas Indonesia di Piala Tiger 2002. Foto Herry Ibrahim/INDOSPORT
2. Thailand 4-1 Timnas Indonesia (Final Piala Tiger 2000)

Thailand tidak dalam performa meyakinkan sepanjang fase grup Piala Tiger 2000 usai hanya meraih satu kemenangan. Meski akhirnya mereka lolos ke final menantang timnas Indonesia, label inferior pun disematkan.

Tapi pada kenyataanya justru sangat berbeda. Dalam tempo 18 menit saja Worraoot Srimaka sudah menjebol dua kali gawang Hendro Kartiko.

Uston Nawawi sempat mengecilkan ketertinggalan menjadi 2-1 namun kemudian Worrawoot melengkapi hattrick-nya sebelum pergantian babak.

Di babak kedua timnas Indonesia sudah kadung hilang semangat karena papan skor yang menunjukkan angka 3-1. Thailand pun bisa mengunci trofi dengan gol penutup dari Tanongsak Pajakat.

Rasa frustasi kemudian juga membuat salah satu bek Indonesia, Djet Donald La'ala, masuk ruang ganti lebih dulu pasca menerima kartu merah langsung.

3. Timnas Indonesia 2(2)-2(4) Thailand (Final Piala Tiger 2002)

Setelah bertemu di partai puncak dua tahun sebelumnya, duel timnas Indonesia vs Thailand kembali terulang di final Piala Tiger 2002.

Kali ini jalannya pertandingan lebih seimbang. Bahkan Tim Garuda asuhan Ivan Kolev menunjukkan mental baja dengan menyamkan skor 2-2 usai tertingga dua gol di babak pertama.

Laga pun berlanjut ke adu penalti. Thailand semakin gugup usai Kiatisuk Senamuang selaku eksekutor pertama mereka gagal dan Bambang Pamungkas membuat timnas Indonesia unggul.

Hanya saja setelah itu tidak satupun penendang Changsuek yang gagal sedangkan Bejo Sugiantoro dan Agus Firmansyah justru membuat suporter yang memadati Gelora Bung Karno memegang kepala tanda kecewa.

Karena saat itu format final masih menggunakan laga tunggal, timnas Indonesia harus puas menjadi runner-up saja ditambah trofi sepatu emas untuk Bambang yang mencetak delapan gol sepanjang turnamen.